PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Tim Palangkaraya United FC mendapatkan juara pertama pada kompetisi ASC Super Copa di DKI Jakarta beberapa waktu yang lalu. Dengan raihan juara pertama tersebut, maka tim Palangkaraya ini mewakili Indonesia pada ajang CCFA di Thailand pada tanggal 20 Oktober 2023 mendatang.
Pelatih kepala Palangkaraya United FC Sugianto mengatakan, perjalanan awal hingga mencapai juara pertama bermula dari pertandingan Soeratin U-15 yang saat itu mendapatkan juara pertama di Kalteng.
“Di tingkat nasional ASC itu diputarnya di Bogor waktu itu di lapangan Pakan Sari. Palangkaraya FC masuk di 16 besar sampai 8 besar dan kita termasuk pilihan terbaik waktu itu. Sampai partai berikutnya diambillah kita, setelah ada formasi antara Palangkaraya yang waktu itu Indonesia dan DKI Jakarta Indonesia satu,” ujarnya saat ditemui di Lapangan Sanaman Mantikei, Jumat (6/10).
Dia menceritakan, pada saat pertandingan ASC Super Copa di Jakarta, tim yang mengikuti hanya Thailand dan Singapura. Sehingga menjadi 4 tim yang bertanding yakni Indonesia 1, Indonesia 2, Thailand dan Singapura.
“Akhirnya setengah kompetisi ketemu semua itu. Kita main tanpa pernah kalah 3 kali main 2 kali menang 1 seri. Thailand 3 kali main 2 kali menang 1 kalah waktu itu runner up. 3 dan 4 Indonesia 1 dan Singapura,” katanya.
Dia menerangkan setelah mendapatkan juara pertama pada ASC Super Copa, Tim Palangkaraya United FC akan menghadapi turnamen tingkat negara Asia yakni CCFA di Thailand.
“Seluruh asia, yang pasti korea hadir, 3 tim yakni Korea Selatan, Indonesia dan Tuan Rumah Thailand. Di sana ketemu tiga tim, pertandingannya tanggal 20 Oktober sampai 23 Oktober,” imbuhnya.
Dengan menghadapi turnamen CCFA, pria yang akrab disapa Nyenot ini tengah mempersiapkan tim dengan latihan.
“Kita banyakin latihan fisik dengan bola. Teknik fisik taktik dan mental kita sesuaikan, tapi yang pasti kita belum cukup teknik, taktik fisik dan mental. Karena kita tim harus mempunyai sistem yang harus diikuti dengan anak-anak sehingga kita sampai masuk juara. Kita sampai masuk juara karena sistem. Untuk teknik fisik, taktik dan mental buat kita belum kuat,” bebernya. (hfz/pri)