PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Menyongsong perhelatan Kompetisi Liga 2 Tahun 2023. Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) merilis beberapa klub yang masih menunggak gaji. Salah satunya Kalteng Putra FC. Itupun mendapatkan perhatian serius khususnya pecinta si kulit bundar. Soal tunggakan gaji dirilis APPI, langsung dapat tanggapan serius CEO Kalteng Putra.
CEO Kalteng Putra H Agustiar Sabran. Melalui Manajer tim 2 Kalteng Putra Sigit Widodo. Menegaskan bahwa persoalan tersebut terjadi bukan tanpa sebab. Kalteng Putra telah menyelesaikan gaji sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sesuai dengan perjanjian kontrak yang dilakukan sebelumnya.
“Kami telah menerima surat dari APPI terkait hal itu. Terutama gaji persoalan seperti yang tertuang dalam surat itu. Berdasarkan surat dari APPI disebutkan bahwa utang Kalteng Putra berkisar Rp600 juta dari 19 pemain,”katanya kepada media di Palangka Raya, Selasa (5/9).
Menurut pria yang juga menjabat anggota DPRD Kota Palangka Raya tersebut, bahwa persoalan sengketa klub dengan pemain terjadi karena tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu dan kompetisi berhenti oleh PT LIB. Selanjutnya tidak ada lagi informasi apapun yang diterima Kalteng Putra dan juga tim lainnya terkait kelanjutan kompetisi.
“Otomatis klub meliburkan seluruh pemain pada Oktober 2021. Semuan kita pulang ke rumah masingmasing. Penghentian kompetisi Liga 2 secara resmi baru diumumkan pada Januari 2023. Sehingga ada jedah beberapa bulan,” tegasnya.
Atas kejadian itu tentu klub khususnya Kalteng Putra sangat dirugikan karena tidak ada pemasukan. Sementara, kontrak pemain dilakukan untuk satu musim. Kerja sama sponsor diberhentikan dan dikembalikan dananya, juga dana talangan yang tidak kunjung dicairkan.
Namun demikian, manajemen telah mengambil jalan tengah dalam mengatasi persoalan gaji tersebut. Dengan situasi pemain melakukan mogok latihan, tetapi menuntut gaji harus dibayar penuh. Ini sungguh tidak masuk akal dan bertentangan dengan kesepakatan kontrak yang telah dilakukan sebelumnya.
“Kami sudah tetap berupaya dengan membayar gaji pemain sebesar 50 persen pada Oktober. Bulan November kembali dilakukan pembayaran 25 persen dan Desember dibayarkan 25 persen lagi. Ini jelas sesuai dengan apa yang tertera dalam kontrak. Selain itu karena adanya insiden Kanjurahan yang berdampak pada semua kompetisi sepakbola,” ungkap politikus PDI Perjuangan tersebut.
Pihaknya sangat menyayangkan. Dimana mereka melihat kondisi itu seolah dibiarkan oleh pihak PSSI. Sehingga yang menanggung beban adalah klub dan pemain. Bahkan, klub dihujat oleh netizen yang tidak mengetahui persoalan yang sebenarnya.
“Kami tentu sangat berharap persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Dan kami juga berharap PSSI bisa menjadi penengah sehingga persoalan ini dapat terselesaikan dengan baik dengan tidak merugikan pihak manapun,” harapnya.
Laskar Isen Mulang telah memberikan hak jawab kepada Badan penyelesaian sengketa nasional atau National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia. Tinggal menunggu putusan ke depan. Harapannya agar NDRC Indonesia dapat memberikan putusan yang adil dan tepat. Karena persoalan gaji ini, bukan tanpa sebab.
Tentu sesuai dengan kronologis dan kesepakatan yang dilakukan dalam kontrak, sebelum kompetisi berjalan pada saat itu. Namun demikian dirinya juga menegaskan bahwa persoalan tersebut tidak memperngaruhi persiapan yang tengah dilakukan tim Kebanggaan warga Tambun Bungai, dalam mengawali kompetisi Liga 2 musim ini dengan melawan Kalteng Persipura 10 September yang akan datang.
“Semua upaya telah dilakukan manajemen dan pengurus Kalteng Putra untuk membentuk tim ini menjadi solid saat ini. Selanjutnya merupakan tugas pelatih dan pemain untuk membuktikan kinerja dan keseriusan mereka dengan hasil yang maksimal untuk masyarakat Kalteng,”harapnya.
Kepada para supporter Kalteng Putra, dan masyarakat pecinta sepak bola. Agar dapat memberikan dukungan yang baik. Sebagai bentuk keseriusan serta partisipasi untuk membentuk dan menghidupkan tim ini menjadi besar. Terutama mewujudkan target besar yaitu kembali lolos ke kompetisi tertinggi Liga 1 pada musim yang akan datang. (nue/ala.kpg/ind)