32.5 C
Jakarta
Wednesday, April 16, 2025

Buntut Kerusuhan, 5 Mobil dan 231 Sepeda Motor Dirusak, 53 Brajamusti

Pendukung PSIM
Jogjakarta Brajamusti harus bermalam di Stadion Brawijaya, Kediri, Senin (2/9).
Sebab, di luar stadion, suporter Persik Kediri Persikmania menunggu mereka. Itu
buntut kerusuhan yang terjadi dalam laga Persik Kediri kontra PSIM Jogjakarta
Senin sore.

Brajamusti
baru bisa keluar dari stadion Selasa dini hari (3/9) setelah kondisi di sekitar
benar-benar aman. Kemudian, pihak keamanan memulangkan suporter PSIM tersebut
ke Jogjakarta dengan menggunakan kereta api pada Selasa pagi dan siang.

Berdasar
keterangan pihak kepolisian, sekitar 1.500 Brajamusti datang di Stadion
Brawijaya. Tetapi, tidak semuanya dipulangkan. Sebab, 53 orang di antara mereka
ditahan di Polres Kediri Kota. Mereka kedapatan membawa senjata tajam. Meski
telah menahan mereka, pihak Polres Kediri Kota belum menetapkan tersangka.
’’Semuanya masih dalam penyelidikan. Kami akan dalami lagi keterlibatan
masing-masing,’’ kata Kapolres Kediri Kota AKBP Anthon Haryadi kepada Jawa Pos
Radar Kediri.

Menurut panpel
Persik, jumlah Brajamusti yang datang melebihi kuota. Sejatinya kuota untuk
suporter tim tamu hanya 500 orang. Tetapi, pihak Brajamusti meminta tambahan
menjadi 1.000. ’’Kami turuti permintaan mereka,’’ kata Ketua Panpel Persik
Widodo. Ternyata jumlah Brajamusti yang datang jauh melebihi kuota.

Baca Juga :  Demi Karier di Eropa, Tolak Tawaran Persija dan Persebaya

Hal itu
membuat Widodo berencana menolak menerima tim tamu untuk laga kandang
berikutnya. Terdekat, Persik akan menjamu Persis Solo di Stadion Brawijaya pada
Jumat (6/9). Tetapi, sangat mungkin suporter Persis masih diberi kuota tiket.
’’Sebab, kami memang punya hubungan baik dengan suporter Persis,’’ terang
Widodo. 
Karena itu, dia
berharap agar tidak ada hukuman berat yang dijatuhkan kepada Persik.

Soal kerusuhan
itu, pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB) masih mempelajarinya. Mereka tidak akan
tergesa-gesa menentukan sanksi. ’’Kami akan menunggu laporan resmi dari
beberapa pihak. Setelah itu, baru ditentukan langkah berikutnya,’’ kata
Direktur PT LIB Dirk Soplanit.

Di sisi lain,
pihak Asprov PSSI Jatim cukup gemas atas kerusuhan antara Brajamusti dan
Persikmania. Sekjen Asprov PSSI Jatim Amir Burhanuddin mengharapkan PT LIB
sebagai operator kompetisi serius menangani kasus tersebut. 
Sebab, bukan kali pertama kerusuhan suporter tim
Liga 2 terjadi di Jawa Timur.

Sebelumnya,
terjadi kerusuhan dalam laga Persatu Tuban kontra PSIM Jogjakarta (20/7).
Kemudian, kerusuhan kembali terjadi saat Persis Solo menghadapi PSIM di Stadion
Wilis, Madiun (16/8). Dan setiap kerusuhan yang terjadi melibatkan suporter
PSIM Jogjakarta. ’’Kompetisi Liga 2 ini, tampaknya, luput dari perhatian
operator kompetisi,’’ kata Amir.

Baca Juga :  Rekor Sensasional! Buat Lawan Cium Kanvas Empat Kali

Berkaca dari
berbagai kejadian itu, Amir meminta operator kompetisi bisa mengambil langkah
konkret. Hal itu dinilai sangat perlu dilakukan agar insiden serupa tidak
terulang. ’’Kami yang di Jatim sudah sangat terpukul dengan kejadian yang
melibatkan suporter Persik dengan PSIM ini. Jangan sampai yang sudah terjadi di
Kediri ini berulang,’’ harapnya.
(bas/fud/JPG/gus/ali)

 

Kerusakan Akibat Kerusuhan

1. Pagar besi
yang mengelilingi kolam renang di Tirtoyoso Park rusak.

2. Belasan
rambu-rambu di Taman Tirtoyoso patah.

3. Tembok sisi
selatan Taman Tirtoyoso jebol tiga meter.

4. Portal dan
mesin parkir patah. Kaca di ruang petugas parkir pecah. Demikian pula meja
kasir.

5. Lima unit
kendaraan roda empat yang terparkir di sisi timur jalan dibalik dan dipukuli
hingga rusak berat.

6. Sebanyak
231 unit kendaraan roda dua rusak. Hancur karena dipukuli atau spare part-nya
dijarah

Pendukung PSIM
Jogjakarta Brajamusti harus bermalam di Stadion Brawijaya, Kediri, Senin (2/9).
Sebab, di luar stadion, suporter Persik Kediri Persikmania menunggu mereka. Itu
buntut kerusuhan yang terjadi dalam laga Persik Kediri kontra PSIM Jogjakarta
Senin sore.

Brajamusti
baru bisa keluar dari stadion Selasa dini hari (3/9) setelah kondisi di sekitar
benar-benar aman. Kemudian, pihak keamanan memulangkan suporter PSIM tersebut
ke Jogjakarta dengan menggunakan kereta api pada Selasa pagi dan siang.

Berdasar
keterangan pihak kepolisian, sekitar 1.500 Brajamusti datang di Stadion
Brawijaya. Tetapi, tidak semuanya dipulangkan. Sebab, 53 orang di antara mereka
ditahan di Polres Kediri Kota. Mereka kedapatan membawa senjata tajam. Meski
telah menahan mereka, pihak Polres Kediri Kota belum menetapkan tersangka.
’’Semuanya masih dalam penyelidikan. Kami akan dalami lagi keterlibatan
masing-masing,’’ kata Kapolres Kediri Kota AKBP Anthon Haryadi kepada Jawa Pos
Radar Kediri.

Menurut panpel
Persik, jumlah Brajamusti yang datang melebihi kuota. Sejatinya kuota untuk
suporter tim tamu hanya 500 orang. Tetapi, pihak Brajamusti meminta tambahan
menjadi 1.000. ’’Kami turuti permintaan mereka,’’ kata Ketua Panpel Persik
Widodo. Ternyata jumlah Brajamusti yang datang jauh melebihi kuota.

Baca Juga :  Demi Karier di Eropa, Tolak Tawaran Persija dan Persebaya

Hal itu
membuat Widodo berencana menolak menerima tim tamu untuk laga kandang
berikutnya. Terdekat, Persik akan menjamu Persis Solo di Stadion Brawijaya pada
Jumat (6/9). Tetapi, sangat mungkin suporter Persis masih diberi kuota tiket.
’’Sebab, kami memang punya hubungan baik dengan suporter Persis,’’ terang
Widodo. 
Karena itu, dia
berharap agar tidak ada hukuman berat yang dijatuhkan kepada Persik.

Soal kerusuhan
itu, pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB) masih mempelajarinya. Mereka tidak akan
tergesa-gesa menentukan sanksi. ’’Kami akan menunggu laporan resmi dari
beberapa pihak. Setelah itu, baru ditentukan langkah berikutnya,’’ kata
Direktur PT LIB Dirk Soplanit.

Di sisi lain,
pihak Asprov PSSI Jatim cukup gemas atas kerusuhan antara Brajamusti dan
Persikmania. Sekjen Asprov PSSI Jatim Amir Burhanuddin mengharapkan PT LIB
sebagai operator kompetisi serius menangani kasus tersebut. 
Sebab, bukan kali pertama kerusuhan suporter tim
Liga 2 terjadi di Jawa Timur.

Sebelumnya,
terjadi kerusuhan dalam laga Persatu Tuban kontra PSIM Jogjakarta (20/7).
Kemudian, kerusuhan kembali terjadi saat Persis Solo menghadapi PSIM di Stadion
Wilis, Madiun (16/8). Dan setiap kerusuhan yang terjadi melibatkan suporter
PSIM Jogjakarta. ’’Kompetisi Liga 2 ini, tampaknya, luput dari perhatian
operator kompetisi,’’ kata Amir.

Baca Juga :  Rekor Sensasional! Buat Lawan Cium Kanvas Empat Kali

Berkaca dari
berbagai kejadian itu, Amir meminta operator kompetisi bisa mengambil langkah
konkret. Hal itu dinilai sangat perlu dilakukan agar insiden serupa tidak
terulang. ’’Kami yang di Jatim sudah sangat terpukul dengan kejadian yang
melibatkan suporter Persik dengan PSIM ini. Jangan sampai yang sudah terjadi di
Kediri ini berulang,’’ harapnya.
(bas/fud/JPG/gus/ali)

 

Kerusakan Akibat Kerusuhan

1. Pagar besi
yang mengelilingi kolam renang di Tirtoyoso Park rusak.

2. Belasan
rambu-rambu di Taman Tirtoyoso patah.

3. Tembok sisi
selatan Taman Tirtoyoso jebol tiga meter.

4. Portal dan
mesin parkir patah. Kaca di ruang petugas parkir pecah. Demikian pula meja
kasir.

5. Lima unit
kendaraan roda empat yang terparkir di sisi timur jalan dibalik dan dipukuli
hingga rusak berat.

6. Sebanyak
231 unit kendaraan roda dua rusak. Hancur karena dipukuli atau spare part-nya
dijarah

Terpopuler

Artikel Terbaru