LONDON – Bek Liverpool
Virgil van Dijk menunjukkan kapasitasnya sebagai pemain belakang terbaik dunia.
Setelah diganjar trofi individu PFA Players’ Player of The Year 2019 atau
pemain terbaik Liga Inggris, Van Dijk juga ditahbiskan sebagai Man of The Match
final Liga Champions 2019.
Capaian individu bek 27
tahun tersebut membuatnya sebagai bek ketiga yang dianugerahi pemain terbaik
final Liga Champions. Setelah Paolo Maldini (AC Milan) 2003 dan Sergio Ramos
(Real Madrid) 2016.
Menurut UEFA Technical
Observers Thomas Schaaf, Van Dijk menunjukkan kepemimpinan yang tegas di lini
belakang timnya. Sejak berganti nama menjadi Liga Champions, hanya sembilan tim
yang berhasil clean sheet di final. Termasuk Liverpool kemarin.
“Van Dijk membuat
intersep krusial yang sangat dibutuhkan timnya. Dan sepanjang laga dia bermain
dengan kepala dingin,†kata Schaaf seperti diberitakan situs resmi UEFA.
Selain
Schaaf, anggota UEFA Technical Observers adalah Peter Rudbæk, David Moyes, Raúl
González, Packie Bonner, Michael O’Neill, Gareth Southgate, Roberto MartÃnez,
dan Ginés Meléndez.
Nah, yang dimaksud
intersep penting Van Dijk oleh mantan pemain Werder Bremen itu terjadi pada
menit ke-75. Yakni ketika wide attacker Spurs Son Heung-min menguasai bola di
kotak penalti Liverpool, Van Dijk membuang bola itu.
Squawka juga menulis
sepanjang 64 pertandingan yang dijalani Van Dijk sejauh ini tak ada satu pun
pemain lawan yang sukses melakukan dribel melewatinya.
Dari statistik individu
mantan pemain Southampton dan Celtic itu di final kemarin Van Dijk membuat lima
clearances dan semua sukses serta sukses memenangi duel udara 40 persen (dua
sukses dari lima kali duel udara).
Van Dijk setelah
menerima penghargaan individu kemarin memberikan aplaus kepada pelatihnya
Jurgen Klopp. Menurut Van Dijk, setelah kekalahan di final Liga Champions tahun
lalu, Klopp terus menjaga ambisinya tetap tinggi.
“Khususnya di babak
kedua kami dibuat bertahan lebih sering oleh lawan. Namun secara keseluruhan
kami berhak atas trofi Liga Champions pada musim ini,†tutur Van Dijk.
Gara-gara memenangi dua gelar individu dan trofi
Liga Champions musim ini Sport Bible menulis Van Dijk mulai disebut-sebut
kandidat memenangi Ballon d’ Or atau pemain terbaik Eropa musim ini. Tentunya
selain kandidat lain seperti Lionel Messi, Eden Hazard, ataupun Cristiano
Ronaldo. (dra/jpnn)