Fenomena presenter Liga Champions bernama Eysan Aksoy tengah jadi sorotan warganet. Paras cantiknya membuat banyak penggemar sepak bola jatuh hati. Namun, di balik popularitasnya, terungkap fakta mengejutkan bahwa sosok ini sama sekali tidak nyata.
Dilansir dari Daily Mail, Rabu (1/10), nama Eysan Aksoy mendadak viral setelah tampil sebagai presenter Liga Champions. Aksoy memiliki gaya glamor, latar belakang sebagai penyiar olahraga, hingga ribuan penggemar yang mengaguminya.
Sayangnya, semua itu hanyalah hasil rekayasa teknologi kecerdasan buatan (AI).
Dalam kurun waktu tujuh bulan sejak dibuat, akun Instagram Aksoy telah mengumpulkan lebih dari 43 ribu pengikut. Popularitas Aksoy ini berbuah keuntungan finansial.
Akun ini menawarkan konten berbayar di Patreon (sejenis Karyakarsa) dengan tujuh paket berlangganan, mulai dari GBP 4 per bulan hingga GBP 771,50 (sekitar Rp 89.600 hingga Rp 17.280.000). Konten yang ditawarkan beragam, mulai dari foto bernuansa gaya hidup mewah, perjalanan, hingga konten dewasa.
Masih menurut Daily Mail, akun ini juga aktif di TikTok, X (Twitter), dan YouTube. Sang kreator terlihat memanfaatkan tren sepak bola dengan menampilkan Aksoy dalam balutan berbagai seragam klub besar Turki seperti Galatasaray, Fenerbahce, Besiktas, hingga Trabzonspor.
Meski bagi penggemar sepak bola langkah ini dianggap penghinaan, para pengikut Aksoy tampak tidak peduli dengan fakta bahwa perempuan itu hanyalah sosok buatan.
Fenomena ini menandai semakin kuatnya peran AI di dunia hiburan digital. Kasus Aksoy bukan yang pertama, karena sebelumnya influencer AI lain bernama Mia Zelu juga sempat mencuri perhatian di Wimbledon dan bahkan mendapat respons dari atlet kriket India, Rishabh Pant.
Meski sosok Aksoy tidak nyata, antusiasme penggemar tetap melimpah, bahkan membuka jalan bagi pencipta akun untuk meraup keuntungan besar. Fenomena ini menegaskan bahwa di era digital, batas antara dunia nyata dan maya semakin tipis, terlebih belum adanya peraturan jelas yang berlaku terkait AI.(jpc)