30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Rider Honda Menuju MotoGP 2020

MARC Marquez menjadi penguasa MotoGP dalam tiga
tahun terakhir. Bersama Repsol Honda, rider Spanyol itu masih diunggulkan untuk
menjaga status quo. Sekaligus mengejar gelar ketujuh di kelas premier musim
2020.

Di era balap modern, Marc Marquez membuat Honda
kembali menjadi penguasa MotoGP. Sejak naik ke kelas premier pada musim 2013,
rider 27 tahun itu tidak butuh waktu lama untuk bersinar. Pada momen
rookie-nya, Marc langsung menjadi juara di akhir musim.

Tahun ini adalah musim kedelapannya di MotoGP.
Seperti biasa, Marc masih diunggulkan. Meskipun di awal musim ini dia
mendapatkan sejumlah masalah. Mulai dari kondisi fisiknya yang belum 100 persen
prima pasca operasi bahu kanan, hingga settingan RC213V miliknya yang belum
solid menuju race pembuka di GP Qatar pekan depan (8/3).

Tetapi, masalah itu dihadapi dengan serius.
Marc adalah sosok perfeksionis dan pekerja keras. Di tengah kesulitan, dia
tetap mencoba all out di setiap kesempatan. terDua kali tes pramusim di Sepang
dan Qatar memperlihatkan kesungguhan dia. Pada dua kesempatan tersebut, Marc
tidak bisa menghindari dari situasi terjatuh baik di Sirkuit Sepang dan Losail.

Baca Juga :  KONI Kota Lepas Keberangkatan Atlet 2 Cabor ke Kejurnas di Jawa Barat

“Tes tersebut digunakan untuk hal hal
seperti ini, aku harus menemukan cara untuk keluar dari kesulitan,”
katanya sebagaimana dikutip GP One. Selama dua kesempatan tes, Marc memang
belum mampu menembus fastest lap. Namun, setidaknya ada perkembangan positif
yang bisa menjadi modal buat dia menyongsong race perdana musim ini.

Marc mengakui motor Honda 2020 memang tidak
sekomplet Yamaha yang mendominasi tes pramusim. “Motor M1 (Yamaha) tidak
kehilangan kecepatan ketika di tikungan dan meningkat ketika berada di top
speed,” terang Marquez. Sedangkan Ducati juga kembali mendapatkan
kecepatan, adapun Suzuki punya dua pembalap Alex Rins dan Joan Mir yang bakal
lebih kompetitif musim ini.

“Kalau kami, aku tidak bisa mengatakan
terlalu banyak. Waktu dan saat race akan menjawab level kami,” lanjutnya.
Marc sempat menggunakan motor edisi 2019 di sela-sela tes pramusim Qatar. Upaya
tersebut dilakukan untuk mengurai masalah dan menemukan solusi terbaik.

Baca Juga :  Peduli Olahraga, Gubernur Sugianto Dicintai Anak Milineal

Selain itu, tim mekanik Honda juga
mengombinasikan part aerodinamika musim lalu dan disesuaikan dengan desain
2020. “Aku pikir situasi kami tidak seburuk pada tes hari kedua di Qatar.
Saya belum 100 persen secara fisik, tetapi kami siap untuk memulai musim,”
papar kakak kandung Alex. Marc dan Alex bakal berbagi paddock untuk musim ini.

Di sisi lain, LCR Honda masih mempertahankan
komposisi rider musim lalu. Yakni pembalap berpengalaman Cal Crutchlow dan
rider Jepang Takaaki Nakagami. Dia mengatakan kondisi bahu kanannya meningkat
sigifikan pasca menjalani tes pramusim. “Aku senang karena rasa sakitnya
berkurang,” ucap rider 28 tahun tersebut sebagaimana dikutip Crash.

Sementara itu, rekan setim Nakagami, Crutchlow
menyebut ban baru yang disuplai Michelin memberikan tantangan buat Honda. Dia
juga belum mendapatkan ritme terbaik bersama Honda di ajang pramusim
sebelumnya. “Aku ingin lebih cepat. Catatan terbaikku (tes Qatar) yakni
dengan ban yang sudah digunakan 10 lap,” terangnya dikutip GP One.
(nap/jpg)

MARC Marquez menjadi penguasa MotoGP dalam tiga
tahun terakhir. Bersama Repsol Honda, rider Spanyol itu masih diunggulkan untuk
menjaga status quo. Sekaligus mengejar gelar ketujuh di kelas premier musim
2020.

Di era balap modern, Marc Marquez membuat Honda
kembali menjadi penguasa MotoGP. Sejak naik ke kelas premier pada musim 2013,
rider 27 tahun itu tidak butuh waktu lama untuk bersinar. Pada momen
rookie-nya, Marc langsung menjadi juara di akhir musim.

Tahun ini adalah musim kedelapannya di MotoGP.
Seperti biasa, Marc masih diunggulkan. Meskipun di awal musim ini dia
mendapatkan sejumlah masalah. Mulai dari kondisi fisiknya yang belum 100 persen
prima pasca operasi bahu kanan, hingga settingan RC213V miliknya yang belum
solid menuju race pembuka di GP Qatar pekan depan (8/3).

Tetapi, masalah itu dihadapi dengan serius.
Marc adalah sosok perfeksionis dan pekerja keras. Di tengah kesulitan, dia
tetap mencoba all out di setiap kesempatan. terDua kali tes pramusim di Sepang
dan Qatar memperlihatkan kesungguhan dia. Pada dua kesempatan tersebut, Marc
tidak bisa menghindari dari situasi terjatuh baik di Sirkuit Sepang dan Losail.

Baca Juga :  KONI Kota Lepas Keberangkatan Atlet 2 Cabor ke Kejurnas di Jawa Barat

“Tes tersebut digunakan untuk hal hal
seperti ini, aku harus menemukan cara untuk keluar dari kesulitan,”
katanya sebagaimana dikutip GP One. Selama dua kesempatan tes, Marc memang
belum mampu menembus fastest lap. Namun, setidaknya ada perkembangan positif
yang bisa menjadi modal buat dia menyongsong race perdana musim ini.

Marc mengakui motor Honda 2020 memang tidak
sekomplet Yamaha yang mendominasi tes pramusim. “Motor M1 (Yamaha) tidak
kehilangan kecepatan ketika di tikungan dan meningkat ketika berada di top
speed,” terang Marquez. Sedangkan Ducati juga kembali mendapatkan
kecepatan, adapun Suzuki punya dua pembalap Alex Rins dan Joan Mir yang bakal
lebih kompetitif musim ini.

“Kalau kami, aku tidak bisa mengatakan
terlalu banyak. Waktu dan saat race akan menjawab level kami,” lanjutnya.
Marc sempat menggunakan motor edisi 2019 di sela-sela tes pramusim Qatar. Upaya
tersebut dilakukan untuk mengurai masalah dan menemukan solusi terbaik.

Baca Juga :  Peduli Olahraga, Gubernur Sugianto Dicintai Anak Milineal

Selain itu, tim mekanik Honda juga
mengombinasikan part aerodinamika musim lalu dan disesuaikan dengan desain
2020. “Aku pikir situasi kami tidak seburuk pada tes hari kedua di Qatar.
Saya belum 100 persen secara fisik, tetapi kami siap untuk memulai musim,”
papar kakak kandung Alex. Marc dan Alex bakal berbagi paddock untuk musim ini.

Di sisi lain, LCR Honda masih mempertahankan
komposisi rider musim lalu. Yakni pembalap berpengalaman Cal Crutchlow dan
rider Jepang Takaaki Nakagami. Dia mengatakan kondisi bahu kanannya meningkat
sigifikan pasca menjalani tes pramusim. “Aku senang karena rasa sakitnya
berkurang,” ucap rider 28 tahun tersebut sebagaimana dikutip Crash.

Sementara itu, rekan setim Nakagami, Crutchlow
menyebut ban baru yang disuplai Michelin memberikan tantangan buat Honda. Dia
juga belum mendapatkan ritme terbaik bersama Honda di ajang pramusim
sebelumnya. “Aku ingin lebih cepat. Catatan terbaikku (tes Qatar) yakni
dengan ban yang sudah digunakan 10 lap,” terangnya dikutip GP One.
(nap/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru