31.6 C
Jakarta
Tuesday, April 15, 2025

Bukan Karena Situasi Papua, Persipura Berniat Pindah Kandang Sementara

Rombongan klub Liga 1
Bali United sudah hampir masuk pesawat. Dari Bandara Ngurah Rai, Denpasar,
pukul 02.00 kemarin dini hari (30/8) waktu setempat, mereka dijadwalkan terbang
ke Jayapura, Papua.

Tapi, saat antre masuk
pesawat, kabar itu datang: laga kontra Persipura Jayapura resmi ditunda.
Sontak, rombongan klub yang tengah memimpin klasemen sementara Liga 1 tersebut
balik badan.

“Saya rasa ini
keputusan terbaik. Karena keselamatan dan kenyamanan lebih penting dari
segalanya,” kata Haudi Abdillah, bek Bali United, yang termasuk dalam rombongan
yang akan berangkat ke Jayapura.

“Keamanan pasti hal
yang paling diutamakan oleh sebuah negara, kan? Sebagai warga negara yang baik,
kami menurut saja,” ungkap pelatih asal Brasil itu.

Bali United
dijadwalkan menghadapi Persipura Jayapura di Stadion Mandala, Jayapura, Minggu
(1/9). Itu merupakan laga pemungkas kedua tim di putaran pertama Liga 1. Belum
diketahui kapan laga tunda tersebut bakal dihelat.

“Penundaan murni
karena situasi yang kurang ideal. Semua sudah kami koordinasikan dengan pihak
Persipura,” jelas Asep Saputra, manajer kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Pembatalan itu
mengejutkan Persipura. Pelatih Persipura Jacksen F. Tiago menegaskan, timnya
sudah bersiap. Boaz Solossa dkk juga tetap menjalani latihan kemarin pagi.
“Kami merasa kondisi di sini (Jayapura) aman-aman saja,” katanya.

PT LIB selaku operator
menyebutkan, sejak jauh-jauh hari Persipura sebenarnya berencana pindah kandang
untuk sementara dari Stadion Mandala, Jayapura. Tapi, alasannya bukan faktor
keamanan.

“Rencana itu sudah
diajukan sejak awal musim,” tutur Public and Relation Manager PT LIB Hanif
Marjuni kepada Jawa Pos.

Baca Juga :  CUKUP SATU TEMBAKAN

Rencana tersebut
muncul karena Stadion Mandala bakal direnovasi untuk persiapan Pekan Olahraga
Nasional (PON) 2020 yang akan dituanrumahi Papua. Jadi, tak ada kaitannya
dengan kondisi Jayapura saat ini. “Stadion Mandala kan jadi salah satu venue
untuk PON,” kata Hanif.

Terkait dengan PON
2020, sejauh ini tak ada perubahan. Papua akan tetap jadi tuan rumah. Ajang
empat tahunan tersebut dijadwalkan dibuka pada 20 Oktober tahun depan.

Hanya, yang masih jadi
kendala, PB PON mengalami kendala besar terkait dengan kesiapan venue. Dari 56
venue, sampai saat ini baru delapan venue yang siap digunakan.

Padahal, PON tinggal
setahun lagi. Kemarin beredar surat keputusan (SK) KONI Papua yang menyebutkan
adanya rasionalisasi cabang olahraga (cabor). Sebanyak 15 cabor dipangkas.
Jadi, dari semula 47 cabor tinggal 32 cabor.

Surat tersebut
tertanda Selasa, 27 Agustus. Cabor yang diutamakan adalah yang masuk kategori
Olimpiade. Sementara yang masih berstatus ekshibisi bakal dihapus.

Sepanjang sejarah
penyelenggaraan PON, belum pernah ada kejadian serupa. Biasanya, cabor dihapus
sebelum ada SK (surat keputusan) dari KONI pusat. Sedangkan SK terkait 47 cabor
PON 2020 telah resmi dirilis awal Mei lalu.

“Saya baru tahu soal
(surat KONI Papua) itu. Yang jelas, pernyataan resmi akan disampaikan gubernur
Papua atau Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) atau presiden berkaitan
dengan hal tersebut,” ungkap Plt Kadispora Papua Alexander K.Y. Kapisa ketika
dihubungi Jawa Pos kemarin.

Baca Juga :  Faleri Tuwan: Musorprov Atau Musorprovlub

Saat dimintai
konfirmasi, Kemenpora juga belum bisa memastikan SK yang beredar tersebut.
“Kami juga belum menerima (surat) itu,” ujar Gatot S. Dewa Broto, sekretaris
Menpora.

Keputusan
rasionalisasi cabor itu memang meresahkan seluruh peserta PON. Bagaimanapun,
pembinaan di daerah menghadapi PON 2020 sudah berjalan sekitar tiga tahun.
Tentu, tidak ada yang ingin cabornya ditiadakan. Sebab, hal itu bakal berdampak
besar terhadap nasib para atlet dari cabor terkait.

Sebagai penghubung
Jakarta dengan Jayapura, Alex belum berani memastikan kapan SK resmi diajukan
kepada Kemenpora. Sebab, dia kesulitan untuk berkomunikasi dengan KONI Papua
karena matinya jaringan telekomunikasi di Jayapura.

“Saya pikir,
teman-teman wartawan harus memahami situasi dan kondisi Papua. Dari kemarin
sampai kini kami belum bisa melakukan apa-apa,” ucap Alex.

Sebelumnya, Papua
sudah batal menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dan
Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) yang rencananya digelar Oktober
mendatang. Dua event itu semula bakal dijadikan test event untuk mengecek
kesiapan venue menyongsong PON.

Kemenpora bergerak
cepat untuk mengatasi masalah itu. Awalnya, DKI Jakarta ditunjuk secara
mendadak untuk menggelar dua event tersebut, tetapi batal terjadi lantaran
ketidaksanggupan menampung para atlet dalam waktu mepet.

“Jadi, tetap di
Jakarta, tetapi yang punya gawe Kemenpora, sementara DKI ikut membantu terkait
sarana-prasarana,” kata Gatot. “Kami menghargai Papua. Jangan ganggu dengan
beban yang berlebihan,” imbuhnya.(jpg)

 

 

Rombongan klub Liga 1
Bali United sudah hampir masuk pesawat. Dari Bandara Ngurah Rai, Denpasar,
pukul 02.00 kemarin dini hari (30/8) waktu setempat, mereka dijadwalkan terbang
ke Jayapura, Papua.

Tapi, saat antre masuk
pesawat, kabar itu datang: laga kontra Persipura Jayapura resmi ditunda.
Sontak, rombongan klub yang tengah memimpin klasemen sementara Liga 1 tersebut
balik badan.

“Saya rasa ini
keputusan terbaik. Karena keselamatan dan kenyamanan lebih penting dari
segalanya,” kata Haudi Abdillah, bek Bali United, yang termasuk dalam rombongan
yang akan berangkat ke Jayapura.

“Keamanan pasti hal
yang paling diutamakan oleh sebuah negara, kan? Sebagai warga negara yang baik,
kami menurut saja,” ungkap pelatih asal Brasil itu.

Bali United
dijadwalkan menghadapi Persipura Jayapura di Stadion Mandala, Jayapura, Minggu
(1/9). Itu merupakan laga pemungkas kedua tim di putaran pertama Liga 1. Belum
diketahui kapan laga tunda tersebut bakal dihelat.

“Penundaan murni
karena situasi yang kurang ideal. Semua sudah kami koordinasikan dengan pihak
Persipura,” jelas Asep Saputra, manajer kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Pembatalan itu
mengejutkan Persipura. Pelatih Persipura Jacksen F. Tiago menegaskan, timnya
sudah bersiap. Boaz Solossa dkk juga tetap menjalani latihan kemarin pagi.
“Kami merasa kondisi di sini (Jayapura) aman-aman saja,” katanya.

PT LIB selaku operator
menyebutkan, sejak jauh-jauh hari Persipura sebenarnya berencana pindah kandang
untuk sementara dari Stadion Mandala, Jayapura. Tapi, alasannya bukan faktor
keamanan.

“Rencana itu sudah
diajukan sejak awal musim,” tutur Public and Relation Manager PT LIB Hanif
Marjuni kepada Jawa Pos.

Baca Juga :  CUKUP SATU TEMBAKAN

Rencana tersebut
muncul karena Stadion Mandala bakal direnovasi untuk persiapan Pekan Olahraga
Nasional (PON) 2020 yang akan dituanrumahi Papua. Jadi, tak ada kaitannya
dengan kondisi Jayapura saat ini. “Stadion Mandala kan jadi salah satu venue
untuk PON,” kata Hanif.

Terkait dengan PON
2020, sejauh ini tak ada perubahan. Papua akan tetap jadi tuan rumah. Ajang
empat tahunan tersebut dijadwalkan dibuka pada 20 Oktober tahun depan.

Hanya, yang masih jadi
kendala, PB PON mengalami kendala besar terkait dengan kesiapan venue. Dari 56
venue, sampai saat ini baru delapan venue yang siap digunakan.

Padahal, PON tinggal
setahun lagi. Kemarin beredar surat keputusan (SK) KONI Papua yang menyebutkan
adanya rasionalisasi cabang olahraga (cabor). Sebanyak 15 cabor dipangkas.
Jadi, dari semula 47 cabor tinggal 32 cabor.

Surat tersebut
tertanda Selasa, 27 Agustus. Cabor yang diutamakan adalah yang masuk kategori
Olimpiade. Sementara yang masih berstatus ekshibisi bakal dihapus.

Sepanjang sejarah
penyelenggaraan PON, belum pernah ada kejadian serupa. Biasanya, cabor dihapus
sebelum ada SK (surat keputusan) dari KONI pusat. Sedangkan SK terkait 47 cabor
PON 2020 telah resmi dirilis awal Mei lalu.

“Saya baru tahu soal
(surat KONI Papua) itu. Yang jelas, pernyataan resmi akan disampaikan gubernur
Papua atau Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) atau presiden berkaitan
dengan hal tersebut,” ungkap Plt Kadispora Papua Alexander K.Y. Kapisa ketika
dihubungi Jawa Pos kemarin.

Baca Juga :  Faleri Tuwan: Musorprov Atau Musorprovlub

Saat dimintai
konfirmasi, Kemenpora juga belum bisa memastikan SK yang beredar tersebut.
“Kami juga belum menerima (surat) itu,” ujar Gatot S. Dewa Broto, sekretaris
Menpora.

Keputusan
rasionalisasi cabor itu memang meresahkan seluruh peserta PON. Bagaimanapun,
pembinaan di daerah menghadapi PON 2020 sudah berjalan sekitar tiga tahun.
Tentu, tidak ada yang ingin cabornya ditiadakan. Sebab, hal itu bakal berdampak
besar terhadap nasib para atlet dari cabor terkait.

Sebagai penghubung
Jakarta dengan Jayapura, Alex belum berani memastikan kapan SK resmi diajukan
kepada Kemenpora. Sebab, dia kesulitan untuk berkomunikasi dengan KONI Papua
karena matinya jaringan telekomunikasi di Jayapura.

“Saya pikir,
teman-teman wartawan harus memahami situasi dan kondisi Papua. Dari kemarin
sampai kini kami belum bisa melakukan apa-apa,” ucap Alex.

Sebelumnya, Papua
sudah batal menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dan
Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) yang rencananya digelar Oktober
mendatang. Dua event itu semula bakal dijadikan test event untuk mengecek
kesiapan venue menyongsong PON.

Kemenpora bergerak
cepat untuk mengatasi masalah itu. Awalnya, DKI Jakarta ditunjuk secara
mendadak untuk menggelar dua event tersebut, tetapi batal terjadi lantaran
ketidaksanggupan menampung para atlet dalam waktu mepet.

“Jadi, tetap di
Jakarta, tetapi yang punya gawe Kemenpora, sementara DKI ikut membantu terkait
sarana-prasarana,” kata Gatot. “Kami menghargai Papua. Jangan ganggu dengan
beban yang berlebihan,” imbuhnya.(jpg)

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru