PALANGKA RAYA- Pandemi virus corona yang
terus melanda di sejumlah wilayah, terlebih lagi di Kalimantan Tengah membuat
sejumlah pedagang merasakan imbasnya. Baru-baru ini juga terlewat kabar
pedagang di Kalimantan Selatan akan memberhentikan pasokan mereka ke Kalteng.
Melihat hal tersebut Praktisi pebisnis yang juga merupakan Ketua Pengurus
DPW Partai Gelora (Gelombang Rakyat Indonesia) Kalteng Elyas angkat bicara.
Elyas mengungkapkan Kalimantan Tengah tak terkecuali
Palangka Raya tidak bisa terlepas produksi atau kebutuhan pokok dari Kalimantan
Selatan, karena semua kebutuhan pokok, mulai dari logistik dan bahan pokok
lainya masih tidak terlepas dari pasokan dari Banjarmasin.
“Namun dalam hal ini yang sangat memberatkan
para pedagang serta sopir yang membawa pasokan logistik harus bisa menunjukkan
surat keterangan sehat bebas Covid-19 dari daerah asalnya, sedangkan surat
rapid test atau surat kesehatanya hanya berlaku tidak lebih dari satu pekan dan
harus membayar sebesar 500 ribu, artinya ini akan membuat pengeluaran para
pengusaha akan bertambah,†ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Lebih lanjut Elyas menambahkan dalam hal ini
harus segera di ambil langkah dalam mencari solusi, karena sangat berdampak besar
terhadap pasokan logistik, yakni akan membuat harga barang pokok semakin mahal
dikarenakan pasokan dari Kalsel ke Kalteng tersendat.
“Pasokan dari daerah Kalsel yang
notabennya menjadi tumpuan warga Kalteng saat ini tersendat dan mengakibatkan
bahan logistik di Kalteng terlambat dan harga di pasaran pun melambung naik,
ini harus segera dicari solusinya agar hal ini tidak semakin
berkepanjangan,”ungkap Elyas.
Situasi ini sangat penting untuk mencari
solusi jalan tengah yang dimana untuk mengatasi hal ini, “Terutama kami
juga sebagai seorang pebisnis harus bisa memberikan solusi terbaik dan tidak
memanfaatkan situasi ini mencari keuntungan, salah satu yang sudah kami lakukan
di tempat internal kami melakukan kumpulan dana bersama distributor untuk membantu
para sopir mengurus biaya Rapid Tes
untuk para sopir yang membawa bahan pokok, sehingga pendistribusiannya bisa
berjalan dengan optimal,” ucapnya.
“Jadi dengan
adanya konsep yang kita lakukan secara gotong-royong untuk membantu biaya para
sopir yang mendistribusikan bahan logistik, maka dengan ini kita akan mendapat
jalan tengah yang membuat para sopir distributor merasa terbantu. Harapan kami para distributor tetap bekerja dan pengiriman logistik terus berjalan lancar, sehingga para pengusaha tidak melakukan PHK karyawan dan semua kita bisa
melewati masa-masa ini dengan lancar dan cepat berlalu,”ucapnya.