31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Dua Anak Jokowi Masuk Bursa Pilwalkot, PDIP Buka Peluang Beri Dukungan

Berdasarkan survei dari Universitas Slamet Riyadi (Unisri)
Surakarta, nama dua putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka
dan Kaeang Pangarep elektabilitasnya tinggi dalam bursa calon Wali Kota Solo.


Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto ‎mengatakan, pihaknya membuka
diri bagi putra-putri terbaik bangsa untuk menjadi kepala daerah di Pilkada
2020. Termasuk bila anak-anak Presiden Jokowi apabila berniat menjadi calon
kepala daerah di Solo, Jawa Tengah.

“PDIP membuka mekanisme bagi putra-putri bangsa yang ingin
berdedikasi, yang ingin menggunakan kekuasaan sebagai alat untuk
menyejahterakan rakyat, kami membuka diri (bisa usung dua anak Presiden
Jokowi),” ujar Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Senin
(29/7).

Namun, lanjut Hasto, siapapun itu yang bergabung ke PDIP, harus
mengikuti sekolah partai, mengikuti psikotes dan kemudian akan dilatih menjadi
kepala-kepala daerah yang baik. Terlebih siapapun yang mau jadi calon kepala
daerah, wajib mengikuti tahap penjaringan.

Baca Juga :  Elite PDIP Sebut PSI Partai Kecil yang Menggangu, Sigit Widodo Respon Begini

“Kami belum memulai tahap penjaringan. Tapi kami terus
mencermati hadirnya tokoh-tokoh yang memenangkan hati rakyat. Kami akan terus
mencermati siapa yang disuarakan rakyat untuk menjadi pemimpinnya,” katanya.

Pria kelahiran Yogyakarta ini menambahkan, dalam menghadapi
Pilkada 2020, PDIP siap bekerja sama dengan partai lain. Meskipun di beberapa
daerah, karena latar belakang sejarah dan politik berbeda. Tapi PDIP akan
bekerja sama dengan partai lain.

“Membangun kerjasama dengan baik dengan tokoh-tokoh masyarakat,
PDIP akan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat,” pungkasnya.

‎Sekadar informasi, ‎Universitas Slamet Riyadi (Unisri)
Surakarta merilis hasil survei calon Wali Kota Solo periode 2020-2025. Gibran
dan Kaesang dimasukkan ke bursa.

Ketua Lab Kebijakan Unisri Surakarta, Suwardi, mengatakan survei
dilakukan terkait tiga hal, yaitu popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas
tokoh. Ada 766 responden yang dilibatkan dalam survei.

Baca Juga :  Optimistis Memenangkan Pasangan Sugianto-Edy di Pilgub Kalteng

Dalam hal popularitas, nama Gibran dan Wakil Wali Kota Surakarta
saat ini, Achmad Purnomo mendapatkan angka tertinggi dengan 90 responden.
Sedangkan Kaesang berada di peringkat ketiga dengan 86 responden.

Sedangkan dalam hal akseptabilitas, Achmad Purnomo mendapatkan
angka tertinggi dengan 83 responden. Kemudian disusul Gibran, Ketua DPRD
Surakarta saat ini, Teguh Prakosa, dan Kaesang.

Kemudian dalam hal elektabilitas, Achmad Purnomo menjadi tokoh
dengan pemilihan terbanyak, yakni 38 persen. Kemudian disusul Gibran dengan 13
persen.

Selanjutnya Teguh Prakosa memperoleh angka 11 persen. Sedangkan
Kaesang hanya memperoleh 1 persen suara.

Nama-nama lain yang muncul ialah guru mengaji Jokowi KH Abdul
Karim, Ketua Kadin Surakarta Gareng S Haryanto, Mantan Rektor UNS Ravik
Karsidi, pengusaha Slamet Rahardjo, Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf Surakarta Her
Suprabu dan akuntan publik Rachmad Wahyudi.‎(jpg)

 

 

Berdasarkan survei dari Universitas Slamet Riyadi (Unisri)
Surakarta, nama dua putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka
dan Kaeang Pangarep elektabilitasnya tinggi dalam bursa calon Wali Kota Solo.


Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto ‎mengatakan, pihaknya membuka
diri bagi putra-putri terbaik bangsa untuk menjadi kepala daerah di Pilkada
2020. Termasuk bila anak-anak Presiden Jokowi apabila berniat menjadi calon
kepala daerah di Solo, Jawa Tengah.

“PDIP membuka mekanisme bagi putra-putri bangsa yang ingin
berdedikasi, yang ingin menggunakan kekuasaan sebagai alat untuk
menyejahterakan rakyat, kami membuka diri (bisa usung dua anak Presiden
Jokowi),” ujar Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Senin
(29/7).

Namun, lanjut Hasto, siapapun itu yang bergabung ke PDIP, harus
mengikuti sekolah partai, mengikuti psikotes dan kemudian akan dilatih menjadi
kepala-kepala daerah yang baik. Terlebih siapapun yang mau jadi calon kepala
daerah, wajib mengikuti tahap penjaringan.

Baca Juga :  Elite PDIP Sebut PSI Partai Kecil yang Menggangu, Sigit Widodo Respon Begini

“Kami belum memulai tahap penjaringan. Tapi kami terus
mencermati hadirnya tokoh-tokoh yang memenangkan hati rakyat. Kami akan terus
mencermati siapa yang disuarakan rakyat untuk menjadi pemimpinnya,” katanya.

Pria kelahiran Yogyakarta ini menambahkan, dalam menghadapi
Pilkada 2020, PDIP siap bekerja sama dengan partai lain. Meskipun di beberapa
daerah, karena latar belakang sejarah dan politik berbeda. Tapi PDIP akan
bekerja sama dengan partai lain.

“Membangun kerjasama dengan baik dengan tokoh-tokoh masyarakat,
PDIP akan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat,” pungkasnya.

‎Sekadar informasi, ‎Universitas Slamet Riyadi (Unisri)
Surakarta merilis hasil survei calon Wali Kota Solo periode 2020-2025. Gibran
dan Kaesang dimasukkan ke bursa.

Ketua Lab Kebijakan Unisri Surakarta, Suwardi, mengatakan survei
dilakukan terkait tiga hal, yaitu popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas
tokoh. Ada 766 responden yang dilibatkan dalam survei.

Baca Juga :  Optimistis Memenangkan Pasangan Sugianto-Edy di Pilgub Kalteng

Dalam hal popularitas, nama Gibran dan Wakil Wali Kota Surakarta
saat ini, Achmad Purnomo mendapatkan angka tertinggi dengan 90 responden.
Sedangkan Kaesang berada di peringkat ketiga dengan 86 responden.

Sedangkan dalam hal akseptabilitas, Achmad Purnomo mendapatkan
angka tertinggi dengan 83 responden. Kemudian disusul Gibran, Ketua DPRD
Surakarta saat ini, Teguh Prakosa, dan Kaesang.

Kemudian dalam hal elektabilitas, Achmad Purnomo menjadi tokoh
dengan pemilihan terbanyak, yakni 38 persen. Kemudian disusul Gibran dengan 13
persen.

Selanjutnya Teguh Prakosa memperoleh angka 11 persen. Sedangkan
Kaesang hanya memperoleh 1 persen suara.

Nama-nama lain yang muncul ialah guru mengaji Jokowi KH Abdul
Karim, Ketua Kadin Surakarta Gareng S Haryanto, Mantan Rektor UNS Ravik
Karsidi, pengusaha Slamet Rahardjo, Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf Surakarta Her
Suprabu dan akuntan publik Rachmad Wahyudi.‎(jpg)

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru