PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Proses Pergantian Antarwaktu (PAW) Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah (Kalteng) pengganti Mukhtarudin kini memasuki tahap akhir. Hal itu diungkapkan Bias Layar, yang disebut akan menggantikan posisi tersebut.
Menurut Bias Layar, rekomendasi resmi sudah keluar dan seluruh proses administrasi di tingkat pusat telah diselesaikan. Saat ini, berkas PAW tinggal menunggu penandatanganan Presiden RI sebelum dilanjutkan ke DPR RI untuk pelantikan.
“Rekomendasi sudah keluar dan sekarang sedang dalam proses. Karena ini menyangkut pejabat negara, maka harus ditandatangani Presiden. Informasinya, berkasnya sudah berada di meja Presiden. Jadi tinggal menunggu tanda tangan, setelah itu langsung diusulkan ke DPR RI untuk dilantik,” jelas Bias, di Kantor DPD Partai Golkar Kalteng, Senin (20/10) malam.
Ia menjelaskan, proses pelantikan belum dapat dilakukan karena DPR RI sedang dalam masa reses. Menurutnya, jika pelantikan dilakukan di luar masa sidang, maka secara administrasi akan dianggap cacat formil.
“Pelantikan sekarang tidak bisa dilakukan karena DPR RI sedang reses. Kalau dilaksanakan sekarang bisa cacat formil. Jadi kita tunggu masa sidang berikutnya,” terangnya.
Bias memperkirakan pelantikan akan dilaksanakan pada bulan November, bersamaan dengan pembukaan masa sidang DPR RI. Namun, ia menegaskan keputusan akhir tetap berada di tangan pimpinan DPR RI selaku pihak yang berwenang melantik.
“Kemungkinan besar pelantikan pada masa sidang bulan November. Tapi tentu semua keputusan ada di pimpinan DPR RI yang akan melantik,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia memastikan seluruh administrasi di tingkat pusat sudah tuntas.
“Administrasi pusat sudah beres semua. Tinggal menunggu proses pelantikan,” tegasnya.
Terkait penempatan di komisi DPR RI nanti, Bias menyerahkan sepenuhnya pada kebijakan Ketua Fraksi Golkar. Namun, ia menegaskan siap ditempatkan di bidang apa pun sesuai kebutuhan fraksi dan negara.
“Posisi nanti tergantung kewenangan Ketua Fraksi. Kalau seandainya bisa memilih, semua bisa, karena ini pengabdian. Semua komisi sudah ditentukan untuk bekerja sama dengan pemerintah,” jelasnya.
Ia menambahkan, sebagai sosok dengan latar belakang aktivis, dirinya siap bekerja di bidang mana pun.
“Saya ini dari awal aktivis. Jadi di mana pun ditempatkan, saya siap. Mau di bidang budaya, hukum, pemerintahan, kesejahteraan, pembangunan, pertambangan, atau perkebunan, semua bisa. Intinya siap mengabdi,” pungkasnya.(hfz)