PROKALTENG.CO – Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menggagas wisata maritim Indonesia bisa mendunia. Gagasan wisata maritim dunia ini diharapkan dapat meningkatkan nilai investasi di Indonesia.
Hal itu sebagaimana tertuang dalam visi misi Ganjar-Mahfud yang mengangkat tema ‘Menuju Indonesia Unggul Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari’. Gagasan tersebut dibangun bukan tanpa alasan, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan.
“Pengembangan kawasan wisata bahari, kawasan ekonomi khusus wisata bahari, serta meningkatkan daya tarik investasi wisata maritim,” tulis visi misi Ganjar-Mahfud.
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menyampaikan, gagasan menjadikan Indonesia sebagai pusat wisata maritim dunia sangat baik. Namun, gagasan itu harus didukung dengan infrastruktur dan juga sumber daya manusia (SDM).
“Sebenarnya ini wacana lama ya, ketika Abdurrahman Wahid (Presiden RI keempat) dulu membentuk Kementerian Maritim, Indonesia ini kan lemah dalam hal kemaritiman, padahal kita negara kepulauan, dengan luas laut yang lebih luas daripada daratannya,” kata Trubus kepada JawaPos.com, Kamis (16/11).
Akademisi Universitas Trisakti ini menyebut, wacana Indonesia jadi pusat wisata maritim harus mampu menyediakan infrastruktur pendukung. Sehingga fokus pembangunan Indonesia ke depan tidak hanya di darat.
“Jadi kalau misalnya Ganjar-Mahfud orientasi kesana, mampu nggak melihat infrastruktur dan sumberdaya yang ada. Kalau misalnya mau jadi wisata, infrastruktur maritim kita termasuk lemah. Kita tidak punya kapal pesiar yang mewah,” ungkap Trubus.
Meski demikian, Trubus mengingatkan untuk meningkatkan pengawasan jika ingin Indonesia jadi pusat wisata maritim dunia. Hal ini penting, untuk menghindari praktik yang tidak dapat dipertanggunghawabkan.
“Kalau Pak Ganjar-Mahfud mau itu ya baik, asal ada infrastrukturnya, itu menarik satu potensi yang perlu digarap lagi,” ujar Trubus.
Sementara itu, capres Ganjar Pranowo menyoroti peran penting infrastruktur dalam mengembangkan sektor pariwisata di Indonesia. Selain itu, Ganjar juga menekankan keunikan kebudayaan setiap daerah sebagai daya tarik bagi pengunjung.
Ganjar memberikan masukan berharga kepada para pelaku wisata di Bali terkait dengan infrastruktur. Ia menyebut perbaikan infrastruktur sebagai langkah penting, mengingat hotel dan destinasi pariwisata sudah banyak.
“Jalan untuk penerbangan, pelabuhan, wabil khusus sistem transportasi di perkotaan, saya kira itu harus jadi perhatian,” ucap Ganjar saat bertemu dengan para pengusaha di Denpasar, Bali, Kamis (2/11).
Ganjar juga mengungkapkan pendekatan ekowisata adalah bagian penting yang perlu diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan.
“Sehingga kalau kita bicara Bali, mestinya mulai melakukan persiapan untuk penanganan dan pengelolaan 20 tahun ke depan sehingga kita bisa memproyeksi karena kunjungan makin banyak,” ujar Ganjar.
Ganjar pun menekankan pentingnya budaya dalam daya tarik pariwisata. Ia menyebut, budaya lokal yang unik merupakan faktor kunci dalam menarik wisatawan.
Ia mencatat bahwa orang datang ke daerah tertentu untuk merasakan budaya khasnya, seperti yang terjadi di Bali, di mana budaya dan seni tradisional sangat hidup dan menarik minat wisatawan.
“Dengan kecepetan pariwisata tumbuh di Bali, memang mesti disiapkan aspek lingkungan, dukungan SDM bahkan sampai saya bilang, paket wisata dengan destinasi lain di luar Bali sehingga orang yang dateng akan mendapatkan alternatif,” pungkas Ganjar. (pri/jawapos.com)