Site icon Prokalteng

Prabowo Ungkap 76 Negara Sudah Memberi Makan Siang Gratis untuk Siswa Sekolah

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menghadiri acara deklarasi di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2023). (DERY RIDWANSAH/JAWAPOS.COM)

Calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto mengungkapkan, kebijakan pemberian makan siang gratis di sekolah, pesantren, dan bantuan gizi bukan hal yang aneh di negara lain. Program tersebut pun banyak diterapkan oleh negara lain, dengan target para pelajar.

“Kita harus berani sekarang, turun intervensi dan untuk itu, manakala Prabowo-Gibran menerima mandat dari rakyat, tentunya bersama tim kita, saudara-suadara sekalian, kita akan melaksanakan pemberian makan siang dan susu untuk semua anak Indonesia, termasuk yang masih di kandungan ibunya,” kata Prabowo, Sabtu (9/12).

“Karena dia sembilan bulan di kandungan ibunya, dan ibunya harus kita dukung,” sambungnya.

Dalam perjalanannya, Prabowo mengakui masih ada pihak yang pesimistis mengenai kebijakan makan siang dan peningkatan gizi tersebut. Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah menegaskan bahwa program pemberian makan siang gratis merupakan langkah yang paling tepat untuk mengurangi kemiskinan, menghilangkan angka kurang gizi, serta stunting.

“PBB mengatakan, cara inilah yang paling benar untuk mengurangi kemiskinan, menghilangkan kurang gizi, stunting, dan ini yang akan membawa suatu bangsa bangkit menjadi bangsa yang kuat,” tegas Prabowo.

Sebanyak 76 negara di dunia telah mengimplementasikan kebijakan yang sama. Selain itu, enam negara lainnya juga tengah menyiapkan program serupa.

“Kita sudah simulasi dengan angka-angka, ternyata 76 negara di dunia sudah memberi makan siang gratis untuk anak-anaknya. Sebanyak 76 negara, dan sekarang kalau tidak salah ada tambahan 6 negara lain yang sedang menyiapkan. Dengan Indonesia berarti 7 negara. 76 negara sudah,” sambungnya.

Pada dasarnya, kebijakan makan siang gratis serta peningkatan gizi ini disiapkan oleh Prabowo-Gibran beserta tim untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia. Dengan kebijakan ini, harapannya anak-anak Indonesia akan tumbuh sehat, kuat, dan cerdas. Hal-hal itu tentunya dapat menjadi modal penting bagi pembangunan bangsa Indonesia ke arah yang lebih maju.

“Anak-anak Indonesia akan tumbuh menjadi warga negara yang cerdas, yang kuat, yang bisa bekerja, yang bisa membawa Indonesia benar-benar menjadi negara makmur dan kuat,” pungkas Prabowo.(jpc/ind)

Exit mobile version