28.9 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Figur yang Ingin Maju Pileg di Pemilu Harus Memperkenalkan Diri

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Meski pendaftaran calon legislatif (caleg) masih belum dibuka. Namun langkah tersebut sudah dilakukan partai-partai politik. Mereka sudah melakukan penjaringan nama-nama atau sosok yang akan maju pada Pemilu 2024, untuk pemilihan legislatif DPR RI hingga DPRD provinsi dan kabupaten/ kota.

Selain itu, pengumpulan berkas syarat dukungan untuk maju pada pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI juga telah selesai. Dimana untuk Kalteng, ada 10 bakal calon (balon) DPD yang berkasnya memenuhi syarat. Walaupun belum ditetapkan sebagai calon.

Menurut pengamat politik Jhon Retei, sudah saatnya yang ingin maju pada kontestasi tersebut untuk mempromosikan dirinya sendiri. Karena pada pemilihan nanti tetap menggunakan proporsional terbuka, sehingga perlu adanya branding diri. Untuk itu, para bakal calon harus lebih kreatif dalam memperkenalkan diri ke masyarakat.

“Namanya juga masih sistem proporsional terbuka, harusnya setiap fi gur yang ingin maju pada pemilihan legislatif di pemilu nanti sudah memulai langkahnya dengan memperkenalkan diri, agar masyarakat telah kenal terhadap sosok itu nanti,” tegas Jhon Retei saat diwawancara melalui WhatsApp, Senin (6/2).

Baca Juga :  PILREK UPR! Berkat, Salampak dan Sosilawati Peroleh Suara Terbanyak

Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Palangka Raya (UPR) ini menjelaskan, saat ini setiap individu yang akan maju itu agar bisa dikenal, maka harus memperkenalkan diri. Sedangkan yang dikenal pun belum tentu dipilih masyarakat. Sehingga perlu langkah-langkah strategi untuk menarik simpati masyarakat.

Agar bisa dikenal, kata Jhon Retei, setiap bakal calon harus sudah mulai menggunakan media-media yang mampu membantunya agar dikenal oleh masyarakat luas. Seperti TV, media cetak, online, maupun media sosial yang saat ini banyak orang menggunakannya. Selain dikenal, Jhon Retei juga menjelaskan, bagaimana setiap fi – gur yang dikenal bisa disenangi oleh masyarakat.

Maka dari itu, selain menggunakan media, Jhon juga menjelaskan, setiap fi gur juga bisa aktif dalam setiap kegiatan sosial atau kegiatan yang terjun langsung di masyarakat. “Karena orang-orang tidak hanya bisa mengenal melalui media-media yang mempromosikan salah satu fi gur, tapi masyarakat juga bisa menilai bagaimana setiap fi gur itu bisa membawa kebermanfaatan untuk masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga :  Pilgub Kalteng dan Pilbup Kotim, PKB Kalteng Utamakan Mendukung Kader

Selanjutnya, Jhon menegaskan, selain dikenal dan disenangi, setiap figur juga perlu mempromosikan gagasannya. Hal ini agar bisa menarik simpatisan, sehingga masyarakat mulai tertarik untuk memilih setiap fi gur dalam pesta demokrasi lima tahunan itu. Maka dari itu, menurut Jhon Retei, perlu ada gagasan yang dibawa fi gur agar publik tertarik akan hal itu.

“Ya tentu dengan ini, fi gur walaupun dikenal dan disenangi belum tentu hal itu bisa membuatnya bisa dipilih masyarakat. Maka dari itu, perlu adanya gagasan atau program yang dibawa, terus menampung aspirasi masyarakat dengan janji-janji yang dia bawakan, sehingga itu bisa berpengaruh atas perolehan suara nanti,” tegasnya.

Namun Jhon Retei juga menjelaskan, setiap bakal calon yang ingin maju juga perlu paham aturan main dalam pemilu. Sehingga tidak menabrak aturan yang telah dibuat pihak penyelenggara. Maka dari itu perlu adanya pendidikan politik bagi setiap partai untuk memberikan bekal terhadap calon-calon yang akan diusung dalam pesta demokrasi tersebut.(irj/ens/kpg)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Meski pendaftaran calon legislatif (caleg) masih belum dibuka. Namun langkah tersebut sudah dilakukan partai-partai politik. Mereka sudah melakukan penjaringan nama-nama atau sosok yang akan maju pada Pemilu 2024, untuk pemilihan legislatif DPR RI hingga DPRD provinsi dan kabupaten/ kota.

Selain itu, pengumpulan berkas syarat dukungan untuk maju pada pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI juga telah selesai. Dimana untuk Kalteng, ada 10 bakal calon (balon) DPD yang berkasnya memenuhi syarat. Walaupun belum ditetapkan sebagai calon.

Menurut pengamat politik Jhon Retei, sudah saatnya yang ingin maju pada kontestasi tersebut untuk mempromosikan dirinya sendiri. Karena pada pemilihan nanti tetap menggunakan proporsional terbuka, sehingga perlu adanya branding diri. Untuk itu, para bakal calon harus lebih kreatif dalam memperkenalkan diri ke masyarakat.

“Namanya juga masih sistem proporsional terbuka, harusnya setiap fi gur yang ingin maju pada pemilihan legislatif di pemilu nanti sudah memulai langkahnya dengan memperkenalkan diri, agar masyarakat telah kenal terhadap sosok itu nanti,” tegas Jhon Retei saat diwawancara melalui WhatsApp, Senin (6/2).

Baca Juga :  PILREK UPR! Berkat, Salampak dan Sosilawati Peroleh Suara Terbanyak

Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Palangka Raya (UPR) ini menjelaskan, saat ini setiap individu yang akan maju itu agar bisa dikenal, maka harus memperkenalkan diri. Sedangkan yang dikenal pun belum tentu dipilih masyarakat. Sehingga perlu langkah-langkah strategi untuk menarik simpati masyarakat.

Agar bisa dikenal, kata Jhon Retei, setiap bakal calon harus sudah mulai menggunakan media-media yang mampu membantunya agar dikenal oleh masyarakat luas. Seperti TV, media cetak, online, maupun media sosial yang saat ini banyak orang menggunakannya. Selain dikenal, Jhon Retei juga menjelaskan, bagaimana setiap fi – gur yang dikenal bisa disenangi oleh masyarakat.

Maka dari itu, selain menggunakan media, Jhon juga menjelaskan, setiap fi gur juga bisa aktif dalam setiap kegiatan sosial atau kegiatan yang terjun langsung di masyarakat. “Karena orang-orang tidak hanya bisa mengenal melalui media-media yang mempromosikan salah satu fi gur, tapi masyarakat juga bisa menilai bagaimana setiap fi gur itu bisa membawa kebermanfaatan untuk masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga :  Pilgub Kalteng dan Pilbup Kotim, PKB Kalteng Utamakan Mendukung Kader

Selanjutnya, Jhon menegaskan, selain dikenal dan disenangi, setiap figur juga perlu mempromosikan gagasannya. Hal ini agar bisa menarik simpatisan, sehingga masyarakat mulai tertarik untuk memilih setiap fi gur dalam pesta demokrasi lima tahunan itu. Maka dari itu, menurut Jhon Retei, perlu ada gagasan yang dibawa fi gur agar publik tertarik akan hal itu.

“Ya tentu dengan ini, fi gur walaupun dikenal dan disenangi belum tentu hal itu bisa membuatnya bisa dipilih masyarakat. Maka dari itu, perlu adanya gagasan atau program yang dibawa, terus menampung aspirasi masyarakat dengan janji-janji yang dia bawakan, sehingga itu bisa berpengaruh atas perolehan suara nanti,” tegasnya.

Namun Jhon Retei juga menjelaskan, setiap bakal calon yang ingin maju juga perlu paham aturan main dalam pemilu. Sehingga tidak menabrak aturan yang telah dibuat pihak penyelenggara. Maka dari itu perlu adanya pendidikan politik bagi setiap partai untuk memberikan bekal terhadap calon-calon yang akan diusung dalam pesta demokrasi tersebut.(irj/ens/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru