Site icon Prokalteng

Prabowo Komiten Berpihak kepada Masyarakat dan Mendukung Berlanjutnya Pembangunan IKN

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, berdialog dengan pengurus PWI Pusat, di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Kamis (4/1/2024). (DERY RIDWANSAH/ JAWAPOS.COM)

Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk berpihak kepada masyarakat dan anak-anak Indonesia. Khususnya mereka yang kondisi perekonomiannya lemah.

“Kita tidak bisa bicara banyak teori. Anak-anak kita, terutama mereka yang ekonominya lemah. Kita harus berpihak sekarang. We can not wait,” kata Prabowo saat memenuhi undangan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam acara bertajuk Dialog Pers dan Capres di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).

Komitmen itu selaras dengan salah satu program unggulan paslon Prabowo-Gibran yaitu pemberian makan siang dan susu gratis. Prabowo mengatakan, sudah bukan waktunya untuk berbicara teori, namun harus segera diimplementasikan agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

Prabowo kemudian menjelaskan bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk menjalankan program tersebut.

“Memang kelihatannya Rp 440 triliun besar ya kan? Tapi, Indonesia punya kemampuan. Sekarang saja APBN kita untuk bantuan sosial mendekati Rp 500 triliun. Kemudian, anggaran untuk pendidikan Rp 600 triliun. Jadi, yang saya tanya adalah kalau kita kasih makan ke anak-anak kita ini, boleh tergolong bantuan sosial atau tidak? Yang kedua, ini boleh tergolong pendidikan atau tidak, kasih makan di sekolah,” kata Prabowo.

“Belum peningkatan penghasilan kita. Kalau kita perbaiki sistem penerimaan pajak; dan penerimaan non-pajak. Sekarang kita punya tax ratio sekitar 12 persen, penerimaan revenue dari pajak cukai dan lain-lain kalau tidak salah itu 12 persen,” tambahnya.

Selain program tersebut, Prabowo juga berkomitmen mendukung berlanjutnya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Meskipun bisa menghabiskan dana hingga Rp 400 triliun, Prabowo yakin Indonesia mampu membangun ibu kota baru.

“We can manage it. Kita jangan termakan brainwashing bahwa Indonesia negara miskin, Indonesia negara tidak mampu, orang Indonesia tidak bisa manage, pemimpin Indonesia korup semua, kita nggak mampu bikin apa-apa. Itu adalah inferiority,” pungkas Prabowo.(jpc)

Exit mobile version