26.2 C
Jakarta
Wednesday, November 27, 2024

Usaha Jamur Tiram, Nuryadin Raup Omzet 20 Juta

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Setiap hasil yang terbaik selalu membutuhkan usaha keras dan pantang menyerah. Prinsip itulah yang dipegang M Nuryadin Gofur ketika mencoba memulai usaha budi daya Jamur Tiram-nya.

Berbekal tekad dan kerja keras serta modal Rp20 juta, Nuryadin memulai usaha membudidayakan Jamur Tiram pada 2016 silam.

"Awal buka tahun 2016, namun idenya sebenarnya sudah sejak dulu, waktu jadi mahasiswa tahun 2013 pernah buat dan ternyata di 2016 an itu pasarnya masih bagus  harga juga stabil, dan setelah melihat hal itu saya mulai beranikan diri menggeluti dunia bisnis ini hingga sekarang," tutur Nuryadin, kepada prokalteng, Minggu (29/8/2021).

Ia menceritakan, budi daya jamur tiram memang perlu kerja keras dan kesabaran, dari mulai bibit kecil, menyirami, dan harus di simpan ditempat kondisi udara yang sangat dingin.

Baca Juga :  Neraca Perdagangan Surplus, Airlangga: Sektor Ekonomi Mulai Pulih

"Untuk perawatan sendiri yakni dengan menyiram dan selalu menjaga kelembaban suhu supaya jamur tumbuh dengan bagus, tentu juga menjaga suhu tetap dingin. Setelah kurang lebih 45 hari baru bibit tersebut tumbuh menjadi jamur," ungkapnya.

Untuk pemasaran, menurut Nuryadin, mulai  dititipkan pada warung langganan, dan juga dipasarkan lewat online dan juga ofline. Ada juga pengepul yang ingin menampung.

"Alhamdulilah dari penghasilan awal Rp5 juta, dan memasuki 2020 ini saya bisa meraih omzet Rp15 hingga Rp20 juta, dengan harga Jamur segar 25-30k/kg. Jamur Baglog yakni bibit jamur yang di masukan dalam wadah plastik dengan harga Rp. 5000 per plastik, sedangkan bibit jamur tiram putih F2 – Jenis /strain Florida, di kemas menggunakan botol menggunakan bibit jagung pilihan, dengan harga Rp.12 ribu hingga 15 ribu, perbotol " katanya.

Baca Juga :  Ikut Lapak Ganjar, Order Naik Dua Kali Lipat

Nuryadi juga mengaku optimistis pasar jamur tiram di Kalteng masih sangat potensial ke depannya. Bahkan ia bertekad ingin membuka usaha yang sama di daerah lainnya di luar Palangka Raya.

"Saya bertekad ingin jadi pengusaha jamur, dan melihat lihat petani jamur di Jawa banyak yang sukses. Kenapa petani di Kalteng tidak  ada, nah dari situ saya ingin membuktikan, Kalteng juga bisa," ungkapnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Setiap hasil yang terbaik selalu membutuhkan usaha keras dan pantang menyerah. Prinsip itulah yang dipegang M Nuryadin Gofur ketika mencoba memulai usaha budi daya Jamur Tiram-nya.

Berbekal tekad dan kerja keras serta modal Rp20 juta, Nuryadin memulai usaha membudidayakan Jamur Tiram pada 2016 silam.

"Awal buka tahun 2016, namun idenya sebenarnya sudah sejak dulu, waktu jadi mahasiswa tahun 2013 pernah buat dan ternyata di 2016 an itu pasarnya masih bagus  harga juga stabil, dan setelah melihat hal itu saya mulai beranikan diri menggeluti dunia bisnis ini hingga sekarang," tutur Nuryadin, kepada prokalteng, Minggu (29/8/2021).

Ia menceritakan, budi daya jamur tiram memang perlu kerja keras dan kesabaran, dari mulai bibit kecil, menyirami, dan harus di simpan ditempat kondisi udara yang sangat dingin.

Baca Juga :  Neraca Perdagangan Surplus, Airlangga: Sektor Ekonomi Mulai Pulih

"Untuk perawatan sendiri yakni dengan menyiram dan selalu menjaga kelembaban suhu supaya jamur tumbuh dengan bagus, tentu juga menjaga suhu tetap dingin. Setelah kurang lebih 45 hari baru bibit tersebut tumbuh menjadi jamur," ungkapnya.

Untuk pemasaran, menurut Nuryadin, mulai  dititipkan pada warung langganan, dan juga dipasarkan lewat online dan juga ofline. Ada juga pengepul yang ingin menampung.

"Alhamdulilah dari penghasilan awal Rp5 juta, dan memasuki 2020 ini saya bisa meraih omzet Rp15 hingga Rp20 juta, dengan harga Jamur segar 25-30k/kg. Jamur Baglog yakni bibit jamur yang di masukan dalam wadah plastik dengan harga Rp. 5000 per plastik, sedangkan bibit jamur tiram putih F2 – Jenis /strain Florida, di kemas menggunakan botol menggunakan bibit jagung pilihan, dengan harga Rp.12 ribu hingga 15 ribu, perbotol " katanya.

Baca Juga :  Ikut Lapak Ganjar, Order Naik Dua Kali Lipat

Nuryadi juga mengaku optimistis pasar jamur tiram di Kalteng masih sangat potensial ke depannya. Bahkan ia bertekad ingin membuka usaha yang sama di daerah lainnya di luar Palangka Raya.

"Saya bertekad ingin jadi pengusaha jamur, dan melihat lihat petani jamur di Jawa banyak yang sukses. Kenapa petani di Kalteng tidak  ada, nah dari situ saya ingin membuktikan, Kalteng juga bisa," ungkapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru