28.1 C
Jakarta
Tuesday, December 10, 2024

Pedagang Sebut Harga Beras di Palangkaraya Alami Kenaikan

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Pedagang beras di Pasar Besar Jalan Halmahera mengungkapkan kenaikan harga beras terjadi di Kota Palangkaraya saat ini. Terutama pada jenis beras Jawa dan beras Hibrida.

“Tapi barangnya ada, ketersediaannya aman. Cuman untuk harga saja yang merangkak sih, lumayan naiknya. Naiknya tuh umpanya hari ini Rp300 perkilo, nanti jeda satu hari atau dua hari naik lagi Rp100. Nanti naik lagi Rp200,” ujar Alfi, salah satu pedagang beras di Pasar Besar Kota Palangkaraya, Jumat (22/9).

Dia menyebut harga beras dari food estate sekitar Rp13.800 perkilogram. Sedangkan beras Jawa sudah Rp14.400 perkilogram.

“Masih potensi terjadi kenaikan, karena panen raya masih lama. Cuman mudah-mudahan ada terus,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalteng Riza Rahmadi mengatakan, pihaknya akan melanjutkan operasi pasar di beberapa kota. Selain di Palangkaraya, dirinya menyebut juga akan melakukan operasi pasar di daerah Sampit.

Baca Juga :  Hadapi Tantangan Digitalisasi, BRI Terus Perkuat Kapabilitas Talenta Digital

“Itu menyikapi tiga komoditi khususnya beras, gula pasir dan minyak goreng. Jadi memang khusus untuk gula, pemerintah menaikkan harga acuan. Jadi memang kenaikan disebabkan oleh pemerintah juga,”ujarnya.

Namun demikian, ia mengharapkan harga gula pasir kedepannya bisa stabil lagi. Sedangkan komoditas minyak goreng curah saat ini harganya mengalami penurunan.

“Beras ini yang perlu diwaspadai. Ini kita ada dua program yang diharapkan bisa mengendalikan, khususnya beras medium itu. Jadi ada program bantuan pangan yang kita mulai bulan September ini sampai November, itu kita harapkan supaya bisa membantu menekan harga beras kemudian di bulog,”bebernya.

Lanjutnya, dia menyebut saat ini ada program SPHP. Sedangkan Dinas Ketahanan Pangan Kalteng merupakan sebagai perpanjangan tangan dari BAPANAS yang membantu monitoring pelaksanaan SPHP.

Baca Juga :  Selain BLT Migor, Presiden Instruksikan BSU Rp 1 Juta untuk Pekerja

“Kita mendorong bulog bisa menambah toko-toko penyaluran hingga bisa langsung tidak melalui beberapa pembeli. Kita harapkan bisa dimaksimalkan melalui bulog. Sehingga kita bisa mencegah masyarakat kita untuk ke pasar,” bebernya.

Sementara itu, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Kalteng Budi Cahyanto mengimbau kepada masyarakat agar membeli beras SPHP yang ada di pasar-pasar seluruh wilayah Kalteng.

“Paling maksimal di Rp11.500. Jadi jangan beli yang lain dulu. Beli itu saja. Pasokannya akan kita tambah, nggak usah khawatir stok kita masih aman,” ujarnya.

Saat ini kata Budi, pendistribusian beras SPHP sudah tersebar di 205 titik wilayah Kalteng.

“Apalagi kita ini sudah mulai menyalurkan bantuan pangan gratis kepada masyarakat penerima bantuan pangan. Mudahan dengan dua program operasi pasar bulog lewat toko-toko terus dengan bantuan pangan, harga beras terkendali,” ujarnya.(hfz/hnd)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Pedagang beras di Pasar Besar Jalan Halmahera mengungkapkan kenaikan harga beras terjadi di Kota Palangkaraya saat ini. Terutama pada jenis beras Jawa dan beras Hibrida.

“Tapi barangnya ada, ketersediaannya aman. Cuman untuk harga saja yang merangkak sih, lumayan naiknya. Naiknya tuh umpanya hari ini Rp300 perkilo, nanti jeda satu hari atau dua hari naik lagi Rp100. Nanti naik lagi Rp200,” ujar Alfi, salah satu pedagang beras di Pasar Besar Kota Palangkaraya, Jumat (22/9).

Dia menyebut harga beras dari food estate sekitar Rp13.800 perkilogram. Sedangkan beras Jawa sudah Rp14.400 perkilogram.

“Masih potensi terjadi kenaikan, karena panen raya masih lama. Cuman mudah-mudahan ada terus,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalteng Riza Rahmadi mengatakan, pihaknya akan melanjutkan operasi pasar di beberapa kota. Selain di Palangkaraya, dirinya menyebut juga akan melakukan operasi pasar di daerah Sampit.

Baca Juga :  Hadapi Tantangan Digitalisasi, BRI Terus Perkuat Kapabilitas Talenta Digital

“Itu menyikapi tiga komoditi khususnya beras, gula pasir dan minyak goreng. Jadi memang khusus untuk gula, pemerintah menaikkan harga acuan. Jadi memang kenaikan disebabkan oleh pemerintah juga,”ujarnya.

Namun demikian, ia mengharapkan harga gula pasir kedepannya bisa stabil lagi. Sedangkan komoditas minyak goreng curah saat ini harganya mengalami penurunan.

“Beras ini yang perlu diwaspadai. Ini kita ada dua program yang diharapkan bisa mengendalikan, khususnya beras medium itu. Jadi ada program bantuan pangan yang kita mulai bulan September ini sampai November, itu kita harapkan supaya bisa membantu menekan harga beras kemudian di bulog,”bebernya.

Lanjutnya, dia menyebut saat ini ada program SPHP. Sedangkan Dinas Ketahanan Pangan Kalteng merupakan sebagai perpanjangan tangan dari BAPANAS yang membantu monitoring pelaksanaan SPHP.

Baca Juga :  Selain BLT Migor, Presiden Instruksikan BSU Rp 1 Juta untuk Pekerja

“Kita mendorong bulog bisa menambah toko-toko penyaluran hingga bisa langsung tidak melalui beberapa pembeli. Kita harapkan bisa dimaksimalkan melalui bulog. Sehingga kita bisa mencegah masyarakat kita untuk ke pasar,” bebernya.

Sementara itu, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Kalteng Budi Cahyanto mengimbau kepada masyarakat agar membeli beras SPHP yang ada di pasar-pasar seluruh wilayah Kalteng.

“Paling maksimal di Rp11.500. Jadi jangan beli yang lain dulu. Beli itu saja. Pasokannya akan kita tambah, nggak usah khawatir stok kita masih aman,” ujarnya.

Saat ini kata Budi, pendistribusian beras SPHP sudah tersebar di 205 titik wilayah Kalteng.

“Apalagi kita ini sudah mulai menyalurkan bantuan pangan gratis kepada masyarakat penerima bantuan pangan. Mudahan dengan dua program operasi pasar bulog lewat toko-toko terus dengan bantuan pangan, harga beras terkendali,” ujarnya.(hfz/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru