PROKALTENG.CO – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo
mengungkapkan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah
kota di wilayah Jawa dan Bali mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat.
“Konsumsi masyarakat terus akan
naik tapi tingkat kenaikan sedikit lebih rendah dari yang kami perkirakan,â€
kata Perry Warjiyo dalam konferensi pers pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur
(RDG) BI periode Januari di Jakarta, Kamis (21/1).
Selain itu, ekspektasi penjualan
eceran dan ekspektasi konsumen juga diperkirakan akan mengalami kenaikan yang
lebih rendah dari perkiraan meski kinerjanya mengalami perbaikan. Konsumsi
rumah tangga menyumbang sekitar 57 persen terhadap produk domestik bruto (PDB)
nasional.
Meski begitu, pemerintah
menggenjot ekspansi fiskal di antaranya dalam penyaluran bantuan sosial.
Tak hanya itu, lanjut dia,
ekspansi belanja modal untuk pembangunan infrastruktur oleh Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diharapkan mendorong investasi dan
pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, aktivitas
perekonomian diperkirakan akan terus membaik dengan berbagai indikator di
antaranya kinerja ekspor dan impor meningkat cukup tinggi. Perry mencatat
ekspor ke China, Amerika Serikat, dan negara-negara di kawasan ASEAN akan terus
meningkat, bahkan kenaikan ekspor pada Desember 2020 tercatat yang tertinggi
mencapai 16,5 miliar dolar AS, tertinggi sejak 2013.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan
kebijakan PPKM di sejumlah kabupaten/kota di wilayah Jawa-Bali termasuk di DKI
Jakarta hingga 11-25 Januari 2021 dan kembali diperpanjang 26-8 Februari 2021. Kebijakan
itu diambil untuk menekan penyebaran penyakit virus corona atau SARS CoV-2 yang
masih tinggi. “BI mendukung penuh ajakan pemerintah dan kita semua untuk tetap
disiplin protokol kesehatan,†kata Perry Warjiyo.