31.7 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Ironis! Dulu Vietnam Belajar Lobster, Padi dan Patin dari Indonesia, K

JAKARTA – Rencana ekspor benih lobster Indonesia
ke Vietnam masih berpolemik. Ada yang setuju, tak sedikit pula yang menolak.

Vietnam sibuk membudidayakan lobster. Benihnya selundupan dari Indonesia.
Pakannya juga dari Indonesia.

Indonesia sendiri hanya bisa mengekspor. Belum mampu membudidayakan
lobster, seperti Vietnam. Indonesia hanya bisa membudidayakan udang.

Berkaca dari pengalaman, Vietnam bukan tidak mungkin akan menjadi penghasil
lobster terbesar di dunia kelak.

Vietnam sudah beberapa kali membuktikannya. Di sekor pertanian misalnya,
Vietnam menjadi produsen beras terbesar di Asia Tenggara dan dunia.

Padahal, jauh sebelumnya, Vietnam sempat belajar dari Indonesia, bahkan
pernah meminjam beras pada era Orde Baru.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dalam diskusi
hortikultura di Gedung Dewan Pers, Kebun Sirih Jakarta, pada 2013 lalu.

Baca Juga :  Mitra Ultra Mikro BRI Tingkatkan Akses Keuangan di Lereng Gunung Muria

Menurut Fadli, tahun 1989-1990, Vietnam meminjam beras sebanyak 100.000 ton
kepada Indonesia. Namun beras mereka saat ini bisa surplus 5-6 juta ton per
tahun.

“Salah satu kuncinya mereka mengikuti sistem pertanian di Indonesia.
Vietnam kini menjadi pengeskpor beras terbesar di dunia bahkan mengalahkan
Thailand,” kata Fadli.

Vietnam yang pernah belajar padi dan meminjam beras dari Indonesia, kini
berbalik menjadi negara pengekspor beras ke Indonesia.

Di sektor perikanan, Vietnam menjadi salah satu pengekspor ikan patin
olahan terbesar di dunia. Padahal, dahulu Vietnam pernah belajar budidaya ikan
patin dari Indonesia, tepatnya di Kalimantan Selatan.

Kini, Indonesia justru belajar cara mengolah ikan patin ke Vietnam. Bahkan,
Indonesia pernah menjadi pengimpor ikan patin dari Vietnam. Namun dihentikan
sejak tahun 2017.

Baca Juga :  RUPS PLN, Apresiasi Capaian Kinerja Terbaik Sepanjang Sejarah

Inovasi Vietnam di bidang pertanian dan perikanan berhasil mengangkat
ekonomi negara berpenduduk 84 juta jiwa itu.

Pada tahun 2006, GDP Vietnam tumbuh sebesar 8.17 persen. Vietnam menjadi
negara dengan pertumbuhan tercepat kedua di Asia Timur dan pertama di Asia
Tenggara.

Pada Agustus 2019 lalu, National Economic and Social Development Council
(NESDC) mengumumkan ekonomi negara-negara ASEAN pada semester pertama I-2019.

Vietnam menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di ASEAN. Pada
semester I-2019, ekonomi Negeri Paman Ho tumbuh 6,76 persen. Sementara ekonomi
Indonesia hanya tumbuh 5,02 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal III 2019 tercatat 5,02 persen.
Dibandingkan kuartal II 2018 pertumbuhan ekonomi tumbuh 3,06 persen,” kata
Kepala BPS, Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Selasa (5/11/2019). (one/pojoksatu/kpc)

JAKARTA – Rencana ekspor benih lobster Indonesia
ke Vietnam masih berpolemik. Ada yang setuju, tak sedikit pula yang menolak.

Vietnam sibuk membudidayakan lobster. Benihnya selundupan dari Indonesia.
Pakannya juga dari Indonesia.

Indonesia sendiri hanya bisa mengekspor. Belum mampu membudidayakan
lobster, seperti Vietnam. Indonesia hanya bisa membudidayakan udang.

Berkaca dari pengalaman, Vietnam bukan tidak mungkin akan menjadi penghasil
lobster terbesar di dunia kelak.

Vietnam sudah beberapa kali membuktikannya. Di sekor pertanian misalnya,
Vietnam menjadi produsen beras terbesar di Asia Tenggara dan dunia.

Padahal, jauh sebelumnya, Vietnam sempat belajar dari Indonesia, bahkan
pernah meminjam beras pada era Orde Baru.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dalam diskusi
hortikultura di Gedung Dewan Pers, Kebun Sirih Jakarta, pada 2013 lalu.

Baca Juga :  Mitra Ultra Mikro BRI Tingkatkan Akses Keuangan di Lereng Gunung Muria

Menurut Fadli, tahun 1989-1990, Vietnam meminjam beras sebanyak 100.000 ton
kepada Indonesia. Namun beras mereka saat ini bisa surplus 5-6 juta ton per
tahun.

“Salah satu kuncinya mereka mengikuti sistem pertanian di Indonesia.
Vietnam kini menjadi pengeskpor beras terbesar di dunia bahkan mengalahkan
Thailand,” kata Fadli.

Vietnam yang pernah belajar padi dan meminjam beras dari Indonesia, kini
berbalik menjadi negara pengekspor beras ke Indonesia.

Di sektor perikanan, Vietnam menjadi salah satu pengekspor ikan patin
olahan terbesar di dunia. Padahal, dahulu Vietnam pernah belajar budidaya ikan
patin dari Indonesia, tepatnya di Kalimantan Selatan.

Kini, Indonesia justru belajar cara mengolah ikan patin ke Vietnam. Bahkan,
Indonesia pernah menjadi pengimpor ikan patin dari Vietnam. Namun dihentikan
sejak tahun 2017.

Baca Juga :  RUPS PLN, Apresiasi Capaian Kinerja Terbaik Sepanjang Sejarah

Inovasi Vietnam di bidang pertanian dan perikanan berhasil mengangkat
ekonomi negara berpenduduk 84 juta jiwa itu.

Pada tahun 2006, GDP Vietnam tumbuh sebesar 8.17 persen. Vietnam menjadi
negara dengan pertumbuhan tercepat kedua di Asia Timur dan pertama di Asia
Tenggara.

Pada Agustus 2019 lalu, National Economic and Social Development Council
(NESDC) mengumumkan ekonomi negara-negara ASEAN pada semester pertama I-2019.

Vietnam menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di ASEAN. Pada
semester I-2019, ekonomi Negeri Paman Ho tumbuh 6,76 persen. Sementara ekonomi
Indonesia hanya tumbuh 5,02 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal III 2019 tercatat 5,02 persen.
Dibandingkan kuartal II 2018 pertumbuhan ekonomi tumbuh 3,06 persen,” kata
Kepala BPS, Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Selasa (5/11/2019). (one/pojoksatu/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru