29.9 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

Go Public, Bukalapak Incar Dana Segar Rp 21,9 Triliun

PROKALTENG.CO-Startup raksasa asal Indonesia PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) akan segera melepas sahamnya ke lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat Initial Public Offering (IPO). Calon emiten unicorn pertama tersebut mengincar dana segar sekitar Rp 21,9 triliun.

CEO Bukalapak Rahmat Kaimuddin mengatakan, langkah besar dalam aksi korporasi tersebut untuk berfokus pada pengembangan digitalisasi para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai mitra perseroan. Sebab, banyak kendala UMKM Indonesia yang sulit mengembangkan usahanya, dimana salah satunya adalah akses pemasaran dan pemanfaatan teknologi.

“Bagaimana teknologi mendorong agar UMKM bisa naik kelas dan mengakses pasar seluas-luasnya dan menjalani proses bisnis yang lebih,” ujarnya secara virtual, Jumat (9/7).

Baca Juga :  Promosikan ESG dan Ekowisata, Bank Mandiri Gelar Mandiri Jogja Marathon 2023

Mengutip prospektus, Bukalapak menawarkan saham kepada masyarakat dengan harga berkisar antara Rp 750 sampai Rp 850 per saham. Nantinya, dana hasil IPO tersebut, sekitar 66 persen akan digunakan untuk keperluan modal kerja.

Sisanya digunakan untuk modal kerja entitas anak, yaitu sekitar 15 persen dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia dan sekitar 15 persen untuk PT Buka Usaha Indonesia. Sementara, sekitar 1 persen untuk PT Buka Investasi Bersama, sekitar 1 persen untuk PT Buka Pengadaan Indonesia, sekitar 1 persen untuk Bukalapak Pte. Ltd, dan 1 persen untuk PT Five Jack.

Masa penawaran awal rencananya pada 9 Juli sampai 19 Juli 2021. Lalu, masa penawaran umum perdana saham dijadwalkan pada 28 Juli sampai 30 Juli 2021. Jika berjalan mulus maka pencatatan saham perdana Bukalapak di Bursa Efek Indonesia direncanakan pada 6 Agustus mendatang.

Baca Juga :  Kartu Prakerja Dipuji Bank Dunia karena Berdampak Positif

PROKALTENG.CO-Startup raksasa asal Indonesia PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) akan segera melepas sahamnya ke lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat Initial Public Offering (IPO). Calon emiten unicorn pertama tersebut mengincar dana segar sekitar Rp 21,9 triliun.

CEO Bukalapak Rahmat Kaimuddin mengatakan, langkah besar dalam aksi korporasi tersebut untuk berfokus pada pengembangan digitalisasi para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai mitra perseroan. Sebab, banyak kendala UMKM Indonesia yang sulit mengembangkan usahanya, dimana salah satunya adalah akses pemasaran dan pemanfaatan teknologi.

“Bagaimana teknologi mendorong agar UMKM bisa naik kelas dan mengakses pasar seluas-luasnya dan menjalani proses bisnis yang lebih,” ujarnya secara virtual, Jumat (9/7).

Baca Juga :  Promosikan ESG dan Ekowisata, Bank Mandiri Gelar Mandiri Jogja Marathon 2023

Mengutip prospektus, Bukalapak menawarkan saham kepada masyarakat dengan harga berkisar antara Rp 750 sampai Rp 850 per saham. Nantinya, dana hasil IPO tersebut, sekitar 66 persen akan digunakan untuk keperluan modal kerja.

Sisanya digunakan untuk modal kerja entitas anak, yaitu sekitar 15 persen dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia dan sekitar 15 persen untuk PT Buka Usaha Indonesia. Sementara, sekitar 1 persen untuk PT Buka Investasi Bersama, sekitar 1 persen untuk PT Buka Pengadaan Indonesia, sekitar 1 persen untuk Bukalapak Pte. Ltd, dan 1 persen untuk PT Five Jack.

Masa penawaran awal rencananya pada 9 Juli sampai 19 Juli 2021. Lalu, masa penawaran umum perdana saham dijadwalkan pada 28 Juli sampai 30 Juli 2021. Jika berjalan mulus maka pencatatan saham perdana Bukalapak di Bursa Efek Indonesia direncanakan pada 6 Agustus mendatang.

Baca Juga :  Kartu Prakerja Dipuji Bank Dunia karena Berdampak Positif

Terpopuler

Artikel Terbaru