26.9 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Masyarakat Harus Mewaspadai Paham-Paham yang Dinilai Berbahaya

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor meminta masyarakat terus mewaspadai paham-paham yang dinilai berbahaya yang bisa merusak persatuan umat dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Keberadaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sangat penting dan sangat membantu pemerintah, khususnya dalam pembinaan umat maupun masyarakat secara umum.

“Tantangan MUI saat ini semakin besar, mereka harus bisa menangkal dan melindungi masyarakat dari paham-paham yang berbahaya dan tidak sesuai dengan negara kita, MUI juga bertanggung jawab membina organisasi-organisasi keagamaan dan dakwah serta membina umat,” kata Halikin saat menghadiri pengukuhan Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Kotim masa Khidmat 2022- 2026, Sabtu (8/1).

Menurutnya Kabupaten Kotim merupakan daerah terbuka, orang yang masuk ke daerah ini bisa melalui beberapa jalur seperti jalur udara, air dan darat, sehingga orang luar daerah pun dengan mudah masuk ke Kabupaten Kotim ini. Hal itu tentunya tidak semua mendatangkan kebaikan, tetapi juga kejelekan termasuk juga paham-paham dengan aliran yang bisa menyesatkan umat.

Baca Juga :  Babinsa Koramil 1015-16 Hanau Tanam Pohon Penghijauan

“Masalah tersebut harus menjadi perhatian bersama karena bisa mengancam ketenteraman masyarakat dan umat, terlebih lagi masuknya paham komunis, tentu harus kita bendung jangan sampai muncul, dan ini tantangan besar yang harus kita hadapi bersama. Paham-paham itu sangat mungkin masuk karena daerah kita ini sangat mudah diakses,” ujar Halikin.

Dirinya juga mengatakan Kabupaten Kotim memiliki jumlah penduduk sekitar 465.421 orang, kalau dimasukan dengan karyawan perkebunan dan pertambangan bisa mencapai 600 ribu. Karena daerah ini memiliki 58 perusahaan besar perkebunan dan 11 pertambangan, dari jumlah tersebut ada sekitar 86 persen peragama muslim, dengan begitu Kotim memiliki kekuatan dan potensi yang besar dimasuki oleh pemahaman komunis.

Baca Juga :  Terbukti Langgar Prokes, 24 Orang Terima Teguran dan Denda

“Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Kecamatan Pulau Hanaut pernah diributkan bahwa ada misionaris dan sebelumnya juga pernah masuk dalam daerah kita ini gravatar, dan baru-baru ini ada penangkapan terduga teroris terafiliasi ISIS, Tetapi kalau salah mengolahnya kaum yang besar itu akan menjadi masalah yang cukup besar pula terutama jika telah dirasuki paham Komunis. Paham-paham itu sendiri sangat bertentangan dengan aturan yang ada di negara kita,” terang Halikin.

Maka dari itu diharapakan MUI Kabupaten Kotim harus mampu membekali dan membentengi masyarakat di daerah ini,  sesuai motto Habaring Hurung yaitu bergotong royong, untuk mengantisipasi paham-paham itu,  pemerintah daerah dan MUI harus bekerjasama karena tidak mudah memberi pemahaman kepada masyarakat.(bah)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor meminta masyarakat terus mewaspadai paham-paham yang dinilai berbahaya yang bisa merusak persatuan umat dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Keberadaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sangat penting dan sangat membantu pemerintah, khususnya dalam pembinaan umat maupun masyarakat secara umum.

“Tantangan MUI saat ini semakin besar, mereka harus bisa menangkal dan melindungi masyarakat dari paham-paham yang berbahaya dan tidak sesuai dengan negara kita, MUI juga bertanggung jawab membina organisasi-organisasi keagamaan dan dakwah serta membina umat,” kata Halikin saat menghadiri pengukuhan Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Kotim masa Khidmat 2022- 2026, Sabtu (8/1).

Menurutnya Kabupaten Kotim merupakan daerah terbuka, orang yang masuk ke daerah ini bisa melalui beberapa jalur seperti jalur udara, air dan darat, sehingga orang luar daerah pun dengan mudah masuk ke Kabupaten Kotim ini. Hal itu tentunya tidak semua mendatangkan kebaikan, tetapi juga kejelekan termasuk juga paham-paham dengan aliran yang bisa menyesatkan umat.

Baca Juga :  Babinsa Koramil 1015-16 Hanau Tanam Pohon Penghijauan

“Masalah tersebut harus menjadi perhatian bersama karena bisa mengancam ketenteraman masyarakat dan umat, terlebih lagi masuknya paham komunis, tentu harus kita bendung jangan sampai muncul, dan ini tantangan besar yang harus kita hadapi bersama. Paham-paham itu sangat mungkin masuk karena daerah kita ini sangat mudah diakses,” ujar Halikin.

Dirinya juga mengatakan Kabupaten Kotim memiliki jumlah penduduk sekitar 465.421 orang, kalau dimasukan dengan karyawan perkebunan dan pertambangan bisa mencapai 600 ribu. Karena daerah ini memiliki 58 perusahaan besar perkebunan dan 11 pertambangan, dari jumlah tersebut ada sekitar 86 persen peragama muslim, dengan begitu Kotim memiliki kekuatan dan potensi yang besar dimasuki oleh pemahaman komunis.

Baca Juga :  Terbukti Langgar Prokes, 24 Orang Terima Teguran dan Denda

“Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Kecamatan Pulau Hanaut pernah diributkan bahwa ada misionaris dan sebelumnya juga pernah masuk dalam daerah kita ini gravatar, dan baru-baru ini ada penangkapan terduga teroris terafiliasi ISIS, Tetapi kalau salah mengolahnya kaum yang besar itu akan menjadi masalah yang cukup besar pula terutama jika telah dirasuki paham Komunis. Paham-paham itu sendiri sangat bertentangan dengan aturan yang ada di negara kita,” terang Halikin.

Maka dari itu diharapakan MUI Kabupaten Kotim harus mampu membekali dan membentengi masyarakat di daerah ini,  sesuai motto Habaring Hurung yaitu bergotong royong, untuk mengantisipasi paham-paham itu,  pemerintah daerah dan MUI harus bekerjasama karena tidak mudah memberi pemahaman kepada masyarakat.(bah)

Terpopuler

Artikel Terbaru