27.3 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Kinerja Menurun, PDAM Bartim Dinyatakan Sakit

TAMIANG
LAYANG-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bartim dinyatakan sakit
oleh Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP) Kalteng. Kinerjanya menurun
berdasarkan laporan hasil evaluasi kinerja tahun 2018.

Berdasarkan kriteria
BPPSPAM PDAM Bartim hanya mendapatkan nilai 1,72 dan tergolong sakit.
Dibandingkan tahun 2017 terdapat penurunan nilai tingkat kesehatan sebesar 0,71
dari 2,43 (kurang sehat).

Penurunan nilai
kesehatan tersebut terjadi pada aspek pelayanan, operasi dan administrasi.
Sehingga dari audit oleh auditor independent dengan wajar dengan pengecualian.

Direktur PDAM Bartim
Hendroyono mengatakan, penurunan nilai tingkat kesehatan kinerja PDAM itu
terdapat beberapa faktor. Diantaranya, sebut dia, karena ada permasalahan
internal manajemen tahun lalu.

“Ada pergantian
kepemimpinan yang mengakibatkan kinerja PDAM jauh menurun,” sebut
Hendroyono, kemarin.

Baca Juga :  Antisipasi Kenaikan Harga

Selain itu, sambung
dia, pengaruh tarif dasar. Sebab, papar dia, rata – rata harga jual air sebesar
Rp5.119,95 atau 61,83 persen dari harga pokok air Rp8.280,10 sehingga harga
jual tidak mampu menutup biaya operasional secara penuh/ defisit.

Hendroyono menambahkan,
harga jual yang terlampau rendah itu telah menjadi pemikiran PDAM untuk
menaikkan tarif dasar. Tarif dasar akan diatur dan diperbaharui dalam perbup
yang tengah proses di pemerintahan serta disesuaikan dengan fakta pelanggan.

Maksudnya, urai dia,
tarif yang dibebankan kepada pelanggan akan dilihat sesuai kebutuhan. Misalkan,
tarif kebutuhan pelanggan dengan ekonomi rendah dan pemilik usaha yang pasti
akan terjadi perbedaan.

“Kita lihat untuk
kenaikan tarif dasar air yang diatur sebelum diterapkan akan disosialisasikan
secara luas,” ucapnya.

Baca Juga :  Bupati Mengaku Terkejut, Ada Perusahaan Tambang Lintasi Jalan Kabupate

Hendroyono menjelaskan, rencana kenaikan tarif
dasar air itu adalah solusi mengatasi persoalan PDAM saat ini. Menurut
dia, perbaikan-perbaikan yang dilakukan hendaknya juga mendapat dukungan
semua lapisan warga. (log/abe)

TAMIANG
LAYANG-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bartim dinyatakan sakit
oleh Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP) Kalteng. Kinerjanya menurun
berdasarkan laporan hasil evaluasi kinerja tahun 2018.

Berdasarkan kriteria
BPPSPAM PDAM Bartim hanya mendapatkan nilai 1,72 dan tergolong sakit.
Dibandingkan tahun 2017 terdapat penurunan nilai tingkat kesehatan sebesar 0,71
dari 2,43 (kurang sehat).

Penurunan nilai
kesehatan tersebut terjadi pada aspek pelayanan, operasi dan administrasi.
Sehingga dari audit oleh auditor independent dengan wajar dengan pengecualian.

Direktur PDAM Bartim
Hendroyono mengatakan, penurunan nilai tingkat kesehatan kinerja PDAM itu
terdapat beberapa faktor. Diantaranya, sebut dia, karena ada permasalahan
internal manajemen tahun lalu.

“Ada pergantian
kepemimpinan yang mengakibatkan kinerja PDAM jauh menurun,” sebut
Hendroyono, kemarin.

Baca Juga :  Antisipasi Kenaikan Harga

Selain itu, sambung
dia, pengaruh tarif dasar. Sebab, papar dia, rata – rata harga jual air sebesar
Rp5.119,95 atau 61,83 persen dari harga pokok air Rp8.280,10 sehingga harga
jual tidak mampu menutup biaya operasional secara penuh/ defisit.

Hendroyono menambahkan,
harga jual yang terlampau rendah itu telah menjadi pemikiran PDAM untuk
menaikkan tarif dasar. Tarif dasar akan diatur dan diperbaharui dalam perbup
yang tengah proses di pemerintahan serta disesuaikan dengan fakta pelanggan.

Maksudnya, urai dia,
tarif yang dibebankan kepada pelanggan akan dilihat sesuai kebutuhan. Misalkan,
tarif kebutuhan pelanggan dengan ekonomi rendah dan pemilik usaha yang pasti
akan terjadi perbedaan.

“Kita lihat untuk
kenaikan tarif dasar air yang diatur sebelum diterapkan akan disosialisasikan
secara luas,” ucapnya.

Baca Juga :  Bupati Mengaku Terkejut, Ada Perusahaan Tambang Lintasi Jalan Kabupate

Hendroyono menjelaskan, rencana kenaikan tarif
dasar air itu adalah solusi mengatasi persoalan PDAM saat ini. Menurut
dia, perbaikan-perbaikan yang dilakukan hendaknya juga mendapat dukungan
semua lapisan warga. (log/abe)

Terpopuler

Artikel Terbaru