PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, mendorong Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) segera membentuk Migran Center sebagai pusat layanan terpadu bagi calon pekerja migran.
Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat penyiapan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kalimantan Tengah sekaligus menjawab kebutuhan pasar kerja global.
Menurut Mukhtarudin, keberadaan Migran Center di lingkungan UMPR akan memberikan dua manfaat besar sekaligus: membuka peluang kerja bagi lulusan kampus dan memberdayakan masyarakat Kalteng agar memiliki keterampilan yang dibutuhkan negara tujuan.
“Terbentuknya Migran Center di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya memiliki banyak keuntungan. Tidak hanya menyiapkan lapangan kerja bagi lulusan, tetapi juga memperkuat pemberdayaan masyarakat Kalteng,” ujar Mukhtarudin, Jumat (28/11/2025).
Dia menjelaskan, Migran Center merupakan pusat layanan resmi Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) yang berfungsi sebagai ruang riset, pelatihan, advokasi, dan peningkatan kapasitas calon PMI.
“Bagi Muhammadiyah, pusat ini juga jadi nilai tambah akreditasi karena menghasilkan lulusan yang langsung terserap dunia kerja, di dalam maupun luar negeri,” katanya.
Mukhtarudin menilai UMPR memiliki modal kuat untuk mewujudkannya, mulai dari infrastruktur, kualitas SDM, hingga ekosistem pendidikan yang terus tumbuh.
“Saya yakin Muhammadiyah bisa. Infrastruktur ada, SDM ada, modal pun tersedia,” ucapnya meyakinkan.
Ia memastikan kementerian siap memfasilitasi pembentukan pusat tersebut demi mempersiapkan generasi muda Kalteng agar mampu bersaing di pasar kerja global. (adr)


