PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat sebanyak 294 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi sepanjang tahun 2023 berjalan.
Total tidak sedikit, sebanyak 294 kasus kekerasan tersebut mencakup di Kabupaten Kotawaringin Barat berjumlah 84 kasus, Kotawaringin Timur 34 kasus, Kapuas 45 kasus, Barito Selatan 21 kasus, Barito Utara 13 kasus.
Kemudian untuk Barito Timur 6 kasus, Gunung Mas 4 kasus, Katingan 15 kasus, Lamandau 0 kasus, Murung Raya 7 kasus, Pulang Pisau 16 kasus, Seruyan 3 kasus, Sukamara 12 kasus, dan Kota Palangkaraya 34 kasus.
Sementara untuk korbannya sendiri, tercatat sebanyak 308 orang. Dari jumlah itu, terdapat 258 perempuan dan 50 laki-laki.
Dinas tersebut juga mencatat dari 294 total kasus, sebanyak 89 kasus kekerasan fisik, 60 kekerasan psikis, 146 kasus kekerasan seksual, 4 eksploitasi, 2 trafficking, 29 penelantaran, dan 44 kasus kekerasan lainnya. Tercatat paling banyak terjadi yakni kasus kekerasan seksual.
“Untuk data kasus perlindungan anak dan perempuan, data kasus itu ada di simponi. Nanti kita bisa lihat, namun kami mohon maaf bahwa tidak semua data kami bisa ungkapkan karena ada data yang dikecualikan untuk tidak dapat kami ungkapkan. Apalagi kalau itu berkaitan dengan korban, saksi maupun pelapor kami,” ujar Kepala Dinas P3APPKB Provinsi Kalteng Linae Victoria Aden kepada media, Rabu (22/11)
Dia mengungkapkan, kekerasan terhadap perempuan dan anak ini, ibarat fenomena gunung es yang muncul di atas sedikit di bawah masih banyak. Sehingga pihaknya terus berupaya bersama-sama dengan lintas sektor dalam perlindungan terhadap anak dan perempuan.
“Ini yang sementara kita upayakan bersama-sama dengan lintas sektor lainnya. Kita senantiasa memberikan edukasi promosi dan memberikan kesempatan untuk masyarakat melaporkan apabila menemukan hal-hal yang berkaitan dengan kekerasan. Baik terhadap perempuan dan anak kepada UPT kami yang ada di hampir semua kabupaten. Tinggal satu kabupaten yang masih dalam proses,”tuturnya.(hfz/hnd)