NANGA BULIK, PROKALTENG.CO–Â Menjelang bulan Ramadan, Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu.
Kapolres meminta masyarakat untuk teliti memeriksa keaslian uang saat melakukan transaksi jual beli di pertokoan dan pasar tradisional.
“Menjelang bulan Ramadan, biasanya transaksi jual beli meningkat. Oleh karena itu, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Lamandau agar lebih teliti dalam memeriksa keaslian uang yang diterima,” ujar AKBP Bronto Budiyono dalam keterangan persnya, Jumat (21/2).
Imbauan ini dikeluarkan menyusul maraknya kasus peredaran uang palsu yang beberapa waktu lalu terjadi di wilayah Kabupaten Lamandau.
Kapolres mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan ciri-ciri keaslian uang Rupiah, seperti tekstur kertas, gambar, dan tanda pengaman lainnya. Jika ragu, masyarakat disarankan untuk memeriksa uang tersebut di bank atau kantor polisi terdekat.
“Jangan sampai masyarakat menjadi korban peredaran uang palsu. Lebih baik waspada dan teliti daripada harus mengalami kerugian,” imbuhnya.
Kapolres juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan kepada pihak berwajib, jika menemukan indikasi peredaran uang palsu di lingkungan sekitar. (Bib)
NANGA BULIK, PROKALTENG.CO–Â Menjelang bulan Ramadan, Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu.
Kapolres meminta masyarakat untuk teliti memeriksa keaslian uang saat melakukan transaksi jual beli di pertokoan dan pasar tradisional.
“Menjelang bulan Ramadan, biasanya transaksi jual beli meningkat. Oleh karena itu, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Lamandau agar lebih teliti dalam memeriksa keaslian uang yang diterima,” ujar AKBP Bronto Budiyono dalam keterangan persnya, Jumat (21/2).
Imbauan ini dikeluarkan menyusul maraknya kasus peredaran uang palsu yang beberapa waktu lalu terjadi di wilayah Kabupaten Lamandau.
Kapolres mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan ciri-ciri keaslian uang Rupiah, seperti tekstur kertas, gambar, dan tanda pengaman lainnya. Jika ragu, masyarakat disarankan untuk memeriksa uang tersebut di bank atau kantor polisi terdekat.
“Jangan sampai masyarakat menjadi korban peredaran uang palsu. Lebih baik waspada dan teliti daripada harus mengalami kerugian,” imbuhnya.
Kapolres juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan kepada pihak berwajib, jika menemukan indikasi peredaran uang palsu di lingkungan sekitar. (Bib)
