PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Ketua Forum Damang Kepala Adat Kalimantan Tengah, Kardinal Tarung. Menyampaikan harapannya bagi kepemimpinan Gubernur Kalimantan Tengah yang baru, H. Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur, H. Edy Pratowo.
Ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang merangkul semua kelompok masyarakat, baik dari segi hukum, agama, maupun ras. Kardinal mengingatkan bahwa pemimpin daerah harus memaknai falsafah Huma Betang yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Kalimantan Tengah.
“Pertama-tama, menjadi pemimpin Kalimantan Tengah itu harus menjadi kepala daerah untuk semua masyarakat, tanpa membeda-bedakan. Semua kelompok yang ada, baik dari segi hukum, agama, maupun ras, harus dirangkul. Ini sesuai dengan falsafah Huma Betang yang mengajarkan kebersamaan dalam keberagaman,” ujar Kardinal saat diwawancarai Prokalteng.co, Jumat (21/2/2025).
Selain itu. Ia berharap Agustiar Sabran dan Edy Pratowo bisa mengembalikan suasana yang lebih sejuk pasca-Pilkada. Menurutnya, selama proses pemilihan, masyarakat terpolarisasi dalam mendukung figur masing-masing, yang sering kali menyebabkan ketegangan politik. Oleh karena itu, kepemimpinan yang baru harus mampu merangkul semua pihak agar kembali bersatu demi kemajuan Kalimantan Tengah.
“Kita tahu bahwa ketika Pilkada berlangsung, suhu politik meningkat. Masing-masing kelompok punya figur yang mereka dukung. Namun, sekarang saatnya mengembalikan suasana agar adem dan sejuk. Gubernur dan wakil gubernur harus bisa merangkul semua pihak demi persatuan dan keharmonisan,” lanjutnya.
Kardinal juga mengingatkan. Bahwa keberhasilan kepemimpinan tidak hanya bergantung pada gubernur dan wakil gubernur saja. Tetapi juga membutuhkan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat dan tokoh adat. Ia mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Tengah untuk bersama-sama mendukung pemimpin yang telah terpilih demi kesejahteraan bersama.
“Tentu saja ini tidak bisa dilakukan hanya oleh mereka berdua. Semua tokoh dan masyarakat harus mendukung. Kita harus menerima dan mendukung mereka, karena keberhasilan mereka adalah keberhasilan kita semua. Kesejahteraan Kalimantan Tengah dipertaruhkan dalam kebersamaan yang tidak dipaksakan, tetapi lahir dari semangat persatuan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya gubernur dan wakil gubernur untuk menepati janji politik mereka serta terbuka terhadap kritik dan saran dari masyarakat. Ia menilai bahwa prinsip musyawarah dan mufakat harus selalu dikedepankan dalam setiap pengambilan keputusan, sebagaimana yang diajarkan dalam falsafah Huma Betang.
“Saya berharap Pak Agustiar dan Pak Edy Pratowo bisa menjalankan janji politik mereka dengan baik. Mereka juga harus terbuka terhadap kritik dan saran dari masyarakat. Musyawarah dan mufakat harus dikedepankan dalam setiap kebijakan, karena itulah salah satu pilar utama dalam Huma Betang,” pungkasnya. (ndo)