PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Balapan liar makin marak terjadi di Kota Palangka Raya. Mirisnya beberapa orang yang terlibat justru masih duduk di bangku sekolah. Terbukti, Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Kota Palangka Raya, Cacah mengakui bahwa peserta didiknya juga terlibat dalam aksi negatif tersebut.
“Secara tempat, SMP Negeri 8 Palangka Raya kurang mundukung untuk mengakses angkutan umum. Ini salah satu faktor yang mendorong orang tua memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk menggunakan kendaraan bermotor yang sebenarnya tidak diperbolehkan,” ujarnya, Jumat (21/2/2025).
Menurutnya, jika dilihat dari segi usia, para pelajar sebenarnya belum memperoleh izin seperti SIM sesuai ketentuan. Namun, karena akses relatif jauh dari angkutan umum, sehingga menjadikan pilihan orang tua memberikan fasilitas sepeda motor kepada anaknya untuk bisa ke sekolah.
“Terkait balap liark,pelajar kami ada yang mengikuti. Namun dapat kami lakukan pencegahan, sehingga sekarang agak berkurang. Ini sangat merugikan. Kami mengimbau kepada orang tua untuk mengawasi ketat anaknya yang menggunakan sepeda motor,” ujarnya.
Sebab, dia mengatakan aksi balap liar bisa berakibat fatal, karena ada peserta didiknya yang pernah kecelakaan saat balap liar. Sehingga menghambat pembelajaran karenan beberapa hari tidak dapat masuk sekolah.
“Kami meminta kepada polisi terkhususnya Satlantas agar intensif melakukan razia. Lokasi mereka di sekitar Adonis Samad saat malam hari menurut laporan,” ujarnya. (jef/hnd)