33 C
Jakarta
Wednesday, April 30, 2025

Masyarakat di Sekitar Sungai Lamandau Pertahankan Tradisi Menangkap Ikan dengan Cara Tradisional

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO –   Di tepian Sungai Lamandau, kehidupan mengalir selaras dengan irama air.  Rabu (19/2/2025), aktivitas masyarakat setempat terlihat sibuk dengan kegiatan sehari-hari mereka: menjaring ikan.

Ini bukan sekadar pekerjaan. Melainkan warisan budaya dan sumber penghidupan turun-temurun. Saman, salah seorang warga setempat, menggambarkan bagaimana kegiatan menjaring ikan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.

Dengan tangan-tangan terampil, ia dan warga lainnya mengayunkan jala, berharap mendapatkan hasil tangkapan yang cukup untuk menghidupi keluarga.  “Ini sudah turun-temurun, Pak, ini kebiasaan dan aktivitas masyarakat di pinggiran sungai,” ujar Saman, sembari menunjukkan senyum khas masyarakat pedalaman.

Meskipun modernisasi telah menyentuh berbagai aspek kehidupan. Masyarakat di sekitar Sungai Lamandau tetap berpegang teguh pada tradisi menangkap ikan dengan cara tradisional.

Baca Juga :  Sembuh Dari Covid-19, Ini Pesan Bupati Lamandau

Mereka memandang kegiatan ini bukan hanya sebagai pekerjaan, tetapi juga sebagai penghubung dengan leluhur dan alam sekitar.  Keberhasilan menangkap ikan tidak hanya diukur dari segi ekonomi, tetapi juga sebagai tanda harmoni antara manusia dan lingkungan.

Namun, tantangan tetap ada. Perubahan iklim dan pencemaran lingkungan menjadi ancaman bagi keberlangsungan sumber daya ikan di Sungai Lamandau.

Oleh karena itu,  upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya ikan secara berkelanjutan sangat penting untuk memastikan mata pencaharian masyarakat tetap terjaga.

“Saya berharap,  pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan dukungan dan pendampingan agar tradisi menangkap ikan secara tradisional ini tetap lestari dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar Sungai Lamandau,” harapnya. (Bib)

Baca Juga :  Dua Warga Jadi Korban Gigitan, Monyet Liar Diintai Tim Rescue

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO –   Di tepian Sungai Lamandau, kehidupan mengalir selaras dengan irama air.  Rabu (19/2/2025), aktivitas masyarakat setempat terlihat sibuk dengan kegiatan sehari-hari mereka: menjaring ikan.

Ini bukan sekadar pekerjaan. Melainkan warisan budaya dan sumber penghidupan turun-temurun. Saman, salah seorang warga setempat, menggambarkan bagaimana kegiatan menjaring ikan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.

Dengan tangan-tangan terampil, ia dan warga lainnya mengayunkan jala, berharap mendapatkan hasil tangkapan yang cukup untuk menghidupi keluarga.  “Ini sudah turun-temurun, Pak, ini kebiasaan dan aktivitas masyarakat di pinggiran sungai,” ujar Saman, sembari menunjukkan senyum khas masyarakat pedalaman.

Meskipun modernisasi telah menyentuh berbagai aspek kehidupan. Masyarakat di sekitar Sungai Lamandau tetap berpegang teguh pada tradisi menangkap ikan dengan cara tradisional.

Baca Juga :  Sembuh Dari Covid-19, Ini Pesan Bupati Lamandau

Mereka memandang kegiatan ini bukan hanya sebagai pekerjaan, tetapi juga sebagai penghubung dengan leluhur dan alam sekitar.  Keberhasilan menangkap ikan tidak hanya diukur dari segi ekonomi, tetapi juga sebagai tanda harmoni antara manusia dan lingkungan.

Namun, tantangan tetap ada. Perubahan iklim dan pencemaran lingkungan menjadi ancaman bagi keberlangsungan sumber daya ikan di Sungai Lamandau.

Oleh karena itu,  upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya ikan secara berkelanjutan sangat penting untuk memastikan mata pencaharian masyarakat tetap terjaga.

“Saya berharap,  pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan dukungan dan pendampingan agar tradisi menangkap ikan secara tradisional ini tetap lestari dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar Sungai Lamandau,” harapnya. (Bib)

Baca Juga :  Dua Warga Jadi Korban Gigitan, Monyet Liar Diintai Tim Rescue

Terpopuler

Artikel Terbaru