PROKALTENG.CO– Pasca kemerdekaan fisik 1945, kita menghadapi tantangan besar dalam mengisi kemerdekaan .Penjajahan modern hadir dalam bentuk korupsi, kerusakan moral dan ketimpangan ekonomi.
“Makna kemerdekaan yang sejati membebaskan rakyat dari kebodohan, kemiskinan. keterbelakangan dan ketidakadilan, menujui bangsa yang cerdas, sejahtera dan bermartabat,” kata Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kapuas, Sapto Subagio, Sabtu (16/8/2025)
Dijelaskan Sapto. Kemerdekaan yang kaffah (totalitas) juga memerlukan pondasi spiritual yang kuat. Menurutnnya. Kebebasan yang tidak dibimbing iman hanya akan membawa kepada kerusakan moral dan krisis indetitas.
Dalam Islam urai Sapto Subagiio. Kemerdekaan selalu diiringi dengan tanggung jawab untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar (menyusuruh kebaikan dan mencegah kemungkaran/berbuat buruk).
Dalam konteks peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 80 tahun ini , Sapto mengajak, seluruh komponen masyarakat untuk bersatu padu berjuang bersama dalam mengisi kemerdekaan .
“Peran aktif masyarakat dalam mengisi kemerdekaan dengan berbagai upaya. Diantaranya mamajukan sektor pendidikan, ekonomi dan berbagai sektor lain,” ucapnya. (ind)