PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO โ Penerapan program makanan bergizi gratis di sejumlah sekolah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, membawa dampak yang tidak terduga.
Para pedagang kantin mengaku mengalami penurunan pendapatan signifikan, termasuk di SMP Negeri 3 Kota Palangka Raya.
Iqbal, salah satu pedagang kantin, mengungkapkan pendapatannya merosot hingga 50 persen sejak program tersebut diberlakukan.
โSebelum ada program ini, pendapatan saya mencapai Rp200.000 hingga Rp300.000 per hari. Sekarang hanya Rp100.000 hingga Rp200.000. Kami mendukung program ini, tetapi berharap kantin bisa diberdayakan agar roda ekonomi tetap berjalan,โ ujarnya pada Kamis (16/1/2025).
Ia mengusulkan agar kantin dilibatkan dalam penyediaan makanan bergizi secara bergilir.
โMisalnya, hari ini kantin yang menyediakan makanan gratis, lalu bergantian dengan kantin lain. Dampaknya dirasakan semua pedagang di sini,โ tambahnya.
Keluhan serupa juga disampaikan Sandi, pedagang lainnya yang sudah 10 tahun berjualan di kantin sekolah. Pendapatannya menurun drastis hingga setengah dari biasanya.
โSaya biasanya menjual makanan berat seperti ayam geprek. Saat jam istirahat, siswa sering bilang menunggu makanan gratis, jadi mereka tidak membeli ke kantin,โ tuturnya.
Meski merasa dirugikan, baik Iqbal maupun Sandi tetap mendukung program makanan bergizi gratis.
Namun, mereka berharap pemerintah dapat melibatkan pedagang kantin dalam pelaksanaannya agar keberlangsungan usaha kecil tetap terjaga. (jef)