PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Adanya bencana banjir di wilayah Kalimantan Selatan kemungkinan besar diperkirakan dapat berdampak terhadap harga kebutuhan pokok di Bumi Tambun Bungai.
Kepala Dinas Perdagangan Dan Perindustrian (Disperindag) Kalteng, Aster Bonawaty Mangkusari, melalui Kasi Barang Pokok, Barang Penting Dan Distribusi, Isamaliki mengatakan dari pantauan Disperindag harga bahan pokok di Kalimantan Tengah masih normal.
Menurut Isa, sejauh ini pihaknya memperkirakan stok kebutuhan bahan pokok masih aman untuk beberapa hari kedepan. Dampak signifikan juga belum ditemukan akibat terputusnya jalur distribusi bahan pokok.
“Belum ada kelangkaan bahan pokok, terutamanya ayam karena bisa menyuplai sendiri dari Kalteng. Memang dari Banjarmasin tidak menyuplai ayam beberapa hari ini, namun Kalteng khususnya Palangka Raya masih bisa disuplai peternak Palangka Raya,” kata Isa, Sabtu (16/1).
Ia menyampaikan pihaknya telah berkomunikasi dengan para peternak ayam di Kalteng. Para peternak mengeluhkan pasokan pakan ayam terhenti akibat terputusnya jalur diatribusi.
Kendati demikian, stok ayam ras masih cukup, para peternak menyiasati dengan cara menjual ayamnya sebelum massa panen. Harganya pun masih di kisaran Rp 35 ribu per Kilogram.
“Selain ayam, telur, beras dan bahan pokok lainnya masih cukup dan tidak terpengaruh terputusnya distribusi dari Banjarmasin,” jelasnya.
Dijelaskannya, Diperindag Kalteng tetap dan secara masif berkordinasi dengan Disperindag Kalsel. Pasalnya, sebagian besar pasokan bahan pokok di Kalteng berasal Kalsel. Terutamanya kebutuhan di Kota Palangka Raya, Kapuas, Pulang Pisau, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Murung Raya dan Gunung Mas.
“Untuk yang dari Katingan, Kota Waringin Barat, Seruyan mereka ada pelabuhan sendiri jadi langsung dipasok dari Jawa. Namun sebagian daerah yang dekat dengan Banjarmasin pastinya ngambil barang (bahan pokok, red) dari sana,” beber Isa.
Pengecekan akan masif dilakukan, untuk mengantisipasi terjadi kejanggalan harga dan harga terpaut signifikan.
Kalau ada selisih tinggi maka akan segera dicek apakah terjadi kejanggalan. Akan dibandingkan harganya, apabila memang ditemukan kecurangan segera dilakukan penindakan.
Tak hanya Disperindag, sejumlah lembaga dan instansi dilibatkan untuk memonitoring dan mengevaluasi terhadap ketersediaan, keamanan dan distribusi pangan di Kalimantan Tengah.