KUALA KURUN, PROKALTENG.CO – Dugaan praktik pelangsiran bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, Kota Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, menuai keluhan warga.
Dominasi pelangsir membuat warga kesulitan mengakses BBM bersubsidi, hingga memicu antrean panjang.
Kondisi ini menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat umum yang hanya membeli BBM untuk keperluan harian, namun harus bersaing dengan pelangsir yang mengisi dalam jumlah besar.
Warga RT 06, Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, RO (45), mengungkapkan kekecewaannya lantaran tidak sempat terlayani akibat banyaknya pelangsir.
“Sebenarnya kami yang membeli minyak Pertalite ini mencari yang harganya cukup saja, bagi kita masyarakat umum biasa tidak banyak kok, tetapi karena banyaknya para pelangsir kamipun rela mengantri,” ungkap RO.
Ia berharap pihak pengelola dapat memisahkan jalur antrian antara masyarakat umum dan pelangsir agar pelayanan lebih adil.
Hal senada disampaikan DGR (42), warga lainnya, yang juga menyayangkan lemahnya pengawasan terhadap distribusi BBM bersubsidi.
“Pihak berwenang, termasuk Pertamina dan aparat keamanan, perlu meningkatkan pengawasan di SPBU untuk mencegah praktik pelangsiran semacam ini,” tegas DGR.
Sampai berita ini diterbitkan, awak media telah mencoba menghubungi pengelola SPBU melalui WhatsApp, namun belum mendapat tanggapan.
Praktik pelangsiran dikhawatirkan dapat mengganggu distribusi BBM dan mengurangi ketersediaan bagi pengguna yang berhak. Karena itu, masyarakat mendesak aparat dan instansi terkait untuk bertindak tegas. (nya)