PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Museum Balanga, Kota Palangkaraya memiliki segudang cerita mistis. Tak sedikit benda-benda bersejarah di sana, memiliki cerita sendiri. Seperti halnya, tempat duduk perkawinan mempelai pengantin pria dan wanita yang berada di ruang utama Museum Balanga.
Petugas Keamanan Museum Balanga Kota Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah, Malayati menceritakan di lokasi tersebut kerap kali terlihat ada sosok nenek dan kakek yang sedang duduk.
Bahkan tidak jarang terlihat anak-anak kecil yang sedang berlarian. Di lokasi benda bersejarah yang menyerupai panggung berukuran sedang tersebut terdapat sejumlah benda. Seperti guci (balanga), gong, dawen apar, peludahan, patung karuhei, rabayang, sumpit, batu asah, piring malawen, mangkok (tambak), gelas tampung tawar, jala, tutup rinjing, kalakar, kopor rotan (tempat pakaian).
“Benda-benda ini kami dapatkan dari hulu sungai Suku Dayak Ngaju. Salah satu benda museum pertama, berbarengan dengan diresmikan Museum Balanga sekitar tahun 1973. Tempat duduk perkawinan ini untuk orang zaman dahulu sebagai panggung pada saat melangsung upacara perkawinan. Kalau ditanya penunggunya pasti ada, bagi yang memiliki penglihatan akan makhluk halus. Namun mereka tidak mengganggu kita dan sifatnya baik,” ucap Malayati, Rabu (12/7/2023).
Lebih lanjut, Malayati menambahkan, bahwa setiap akhir tahun pihaknya akan melaksanakan ritual pembersihan. Terhadap benda-benda yang terdapat di Museum Balanga. Pemebersihan dilakukan oleh Basir (pemangku adat). Dengan tujuan agar benda-benda yang terdapat di Museum Belanda tersebut, jauh dari hal-hal yang jahat.
“Selama 7 tahun sebagai petugas keamanan. Saya tidak pernah mengalami hal-hal yang mengganggu. Walaupun, kerap kali menjumpai makhluk halus baik itu laki-laki dan perempuan atau bahkan anak-anak. Dan paling sering dijumpainya adalah di lokasi tempat duduk perkawinan,” terangnya. (pri/rin)