31.8 C
Jakarta
Thursday, December 11, 2025

Pelajar SMP Konvoi Tanpa Helm di Nanga Bulik, Warga Sampai Geleng-geleng

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO –Fenomena pelajar SMP yang nekat mengendarai sepeda motor tanpa SIM dan tanpa helm kembali membuat warga Nanga Bulik geleng-geleng kepala.

Aksi para pelajar yang pulang sekolah sambil berkonvoi dan melanggar aturan lalu lintas ini menuai keluhan, terutama setelah pemandangan serupa kembali terjadi pada Kamis (11/12/2025).

Pantauan Prokalteng.co di lapangan mendapati puluhan pelajar keluar dari lingkungan sekolah dengan motor masing-masing.

Banyak di antaranya tidak memakai helm, bahkan ada yang berboncengan dan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Tak berhenti di situ, beberapa pelajar bahkan terlihat memacu motor layaknya balapan. Perilaku ini tak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lain yang melintas di kawasan tersebut.

Baca Juga :  HUT Bhayangkara, Kapolres dan Forkopimda Lamandau Nobar Wayang Kulit

Ibu Misna, salah satu warga yang rumahnya berada di jalur yang kerap dilalui para pelajar, mengaku cemas setiap jam pulang sekolah.

“Sayang sekali kelakuan pelajar sekarang. Kami orang tua takut melihatnya. Tidak pakai helm, ngebut, bahkan seperti balapan. Ini benar-benar bahaya,” ujarnya dengan nada prihatin.

Electronic money exchangers listing

Menanggapi keresahan masyarakat, Polres Lamandau langsung mengambil langkah tegas. Kasatlantas Polres Lamandau, AKP Susanto, mengingatkan bahwa pelajar yang belum memiliki SIM tidak diperbolehkan mengendarai motor di jalan raya sesuai Undang-Undang Lalu Lintas.

Ia meminta pihak sekolah dan orang tua terlibat aktif mengawasi perilaku berkendara anak.

“Diharapkan pihak sekolah dan orang tua bisa bersinergi memberi edukasi dan pengawasan yang lebih ketat, supaya pelanggaran lalu lintas oleh pelajar bisa ditekan dan keselamatan di Nanga Bulik terjaga,” ujarnya.

Baca Juga :  TNI AD Apresiasi Prajurit Berprestasi, 18 Anggota Kodim 1017/Lmd Naik Pangkat

Susanto juga menyayangkan masih banyak orang tua yang justru memberikan motor kepada anak meski belum memenuhi syarat berkendara.

“Kalau sampai terjadi hal yang tidak diinginkan, yang rugi anaknya sendiri dan orang tuanya,” jelasnya.

Ia menegaskan kembali pentingnya kepatuhan aturan lalu lintas bagi para pelajar.

“Saya berpesan, pelajar agar selalu menaati aturan lalu lintas demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain. Kami juga akan kembali melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah,” tandasnya. (bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO –Fenomena pelajar SMP yang nekat mengendarai sepeda motor tanpa SIM dan tanpa helm kembali membuat warga Nanga Bulik geleng-geleng kepala.

Aksi para pelajar yang pulang sekolah sambil berkonvoi dan melanggar aturan lalu lintas ini menuai keluhan, terutama setelah pemandangan serupa kembali terjadi pada Kamis (11/12/2025).

Pantauan Prokalteng.co di lapangan mendapati puluhan pelajar keluar dari lingkungan sekolah dengan motor masing-masing.

Electronic money exchangers listing

Banyak di antaranya tidak memakai helm, bahkan ada yang berboncengan dan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Tak berhenti di situ, beberapa pelajar bahkan terlihat memacu motor layaknya balapan. Perilaku ini tak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lain yang melintas di kawasan tersebut.

Baca Juga :  HUT Bhayangkara, Kapolres dan Forkopimda Lamandau Nobar Wayang Kulit

Ibu Misna, salah satu warga yang rumahnya berada di jalur yang kerap dilalui para pelajar, mengaku cemas setiap jam pulang sekolah.

“Sayang sekali kelakuan pelajar sekarang. Kami orang tua takut melihatnya. Tidak pakai helm, ngebut, bahkan seperti balapan. Ini benar-benar bahaya,” ujarnya dengan nada prihatin.

Menanggapi keresahan masyarakat, Polres Lamandau langsung mengambil langkah tegas. Kasatlantas Polres Lamandau, AKP Susanto, mengingatkan bahwa pelajar yang belum memiliki SIM tidak diperbolehkan mengendarai motor di jalan raya sesuai Undang-Undang Lalu Lintas.

Ia meminta pihak sekolah dan orang tua terlibat aktif mengawasi perilaku berkendara anak.

“Diharapkan pihak sekolah dan orang tua bisa bersinergi memberi edukasi dan pengawasan yang lebih ketat, supaya pelanggaran lalu lintas oleh pelajar bisa ditekan dan keselamatan di Nanga Bulik terjaga,” ujarnya.

Baca Juga :  TNI AD Apresiasi Prajurit Berprestasi, 18 Anggota Kodim 1017/Lmd Naik Pangkat

Susanto juga menyayangkan masih banyak orang tua yang justru memberikan motor kepada anak meski belum memenuhi syarat berkendara.

“Kalau sampai terjadi hal yang tidak diinginkan, yang rugi anaknya sendiri dan orang tuanya,” jelasnya.

Ia menegaskan kembali pentingnya kepatuhan aturan lalu lintas bagi para pelajar.

“Saya berpesan, pelajar agar selalu menaati aturan lalu lintas demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain. Kami juga akan kembali melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah,” tandasnya. (bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/