PROKALTENG.CO โ Situasi geopolitik dunia saat ini tidak dalam keadaan baik-baik saja. Dalam Konferensi Gereja dan Masyarakat Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (KGM PGI) yang digelar, Kamis (9/11/2023). Ketua Yayasan Kesehatan PGI, Agustin Teras Narang mengatakan bahwa pihaknya mencoba mencerna situasi ini.
โKami belajar memahami dinamika global dan nasional, agar PGI dapat menempatkan diri bagi kepentingan umat Kristen dan masyarakat Indonesia pada umumnya,โ kata Teras Narang yang juga merupakan Anggota DPD RI ini.
Lebih lanjut, Senator asal Kalteng ini menjelaskan bahwa Mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Andi Widjajanto, memberikan pandangan seputar situasi terkini global yang diwarnai konflik antar negara. Bagaimana Indonesia mesti mencermati situasi-situasi yang ada.
โDari dalam negeri juga disampaikan perkembangan terkini soal bonus demografi hingga situasi demokrasi kita. Menurutnya, berdasarkan kajian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, untuk mematangkan demokrasi kita akan diperlukan 7 kali pemilu berturut-turut secara demokratik,โ jelasnya.
Atas dasar itu menurutnya, proses demokrasi 2024 maupun 2029 menurutnya mesti berlangsung substantif agar dapat menghasilkan dampak kesejahteraan sebagaimana dimiliki 40 negara dengan demokrasi yang matang di dunia.
Atas situasi yang disampaikan ini Teras Narang memberikan catatan bahwa Indonesia menganut ideologi konstitusi dan ideologi Pancasila. Di tengah situasi beberapa hari belakangan, saya coba melihat pandangan beliau dalam memandang situasi demokrasi kita yang akan juga berpengaruh terhadap banyak aspek termasuk hubungan pemerintah pusat dan daerah.
โMenanggapi pertanyaan saya dan beberapa penanya lain, Andi mengungkapkan bagaimana Marthin Luther King, tokoh pergerakan dan anti diskriminasi Amerika Serikat yang menyebut I Have a Dream. Mimpi yang bukan untuk dirinya semata, tapi bagi kemanusiaan. Hal ini menurutnya sebuah landasan ideologis yang juga mesti sama dalam politik dan hidup berdemokrasi. Bahwa politik dan demokrasi bicara tentang kepentingan bersama, bukan pribadi atau segolongan kelompok politik,โ bebernya.
Terkait ini, menurutnya sebelum memilih partai, seseorang mestinya menentukan dulu ideologinya. Sebab ideologi yang memberi arah perjuangan politik seseorang agar teguh dan konsisten, tidak pragmatis. Ideologi juga yang menurutnya membuat politisi nyaman tak peduli menang atau kalah, karena ideologi akan bekerja menemukan perannya dalam setiap posisi baik di dalam maupun di luar pemerintahan.
Ideologi menurutnya membuat orang tidak acak-acakan dan gemar pindah haluan hanya karena berpikir soal menang kalah. Sehingga dalam situasi gamang di situasi politik, menurutnya ideologi tempat kembali.
โSecara khusus bagi seluruh peserta yang merupakan bagian dari kepengurusan PGI, Andi Widjajanto berpesan untuk melihat bagaimana keteladanan Yesus. Pribadi yang tidak hidup dan mati bagi dirinya sendiri, tetapi bagi kehidupan semua orang. Sebuah landasan penting dalam melihat bagaimana gereja harus melayani kepentingan kemanusiaan dan lebih banyak orang. Bukan semata kepentingan golongan Kristen itu sendiri. (tim)