PROKALTENG.CO- Memperingati dan merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1447 H/2005, mari kita patrikan selalu akhlakul karimah serta tauladan dari keutamaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, ke seluruh aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Bercermin dari Baginda Rasulluah. Sepatutnya dapat menjadikan kita sebagai pribadi sederhana yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran , menjaga integritas agar senantiasa teguh dalam menjalankan amar ma’ruf nahi munkar (mengajak dan menjalankan kebajikan serta menjauhi setiap larangan).
Diantaranya melawan korupsi dan perilaku koruftif yang telah berurat akar .Demikian disampaikan Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kapuas, H.Sapto Subagio, Minggu (7/9/2025).
“Hindari dan jauhi ketamakan yang sifatnya sangat jahat akan bangkit dikala akhlak kita sebagai manusia rusak. Contohnya nyata jahatnya ketamakan dapat kita lihat pada seorang koruptor, manusia yang tak mampu lagi mengontrol hasrat dan hawa nafsu duniawi yang membuat dirinya rakus layaknya seekor tikus, serakah dan tamak karena tidak pernah merasa puas dan selalu merasa kurang dengan apa yang dimilikinya “, pungkas Sapto. (ind)
PROKALTENG.CO- Memperingati dan merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1447 H/2005, mari kita patrikan selalu akhlakul karimah serta tauladan dari keutamaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, ke seluruh aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Bercermin dari Baginda Rasulluah. Sepatutnya dapat menjadikan kita sebagai pribadi sederhana yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran , menjaga integritas agar senantiasa teguh dalam menjalankan amar ma’ruf nahi munkar (mengajak dan menjalankan kebajikan serta menjauhi setiap larangan).
Diantaranya melawan korupsi dan perilaku koruftif yang telah berurat akar .Demikian disampaikan Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kapuas, H.Sapto Subagio, Minggu (7/9/2025).
“Hindari dan jauhi ketamakan yang sifatnya sangat jahat akan bangkit dikala akhlak kita sebagai manusia rusak. Contohnya nyata jahatnya ketamakan dapat kita lihat pada seorang koruptor, manusia yang tak mampu lagi mengontrol hasrat dan hawa nafsu duniawi yang membuat dirinya rakus layaknya seekor tikus, serakah dan tamak karena tidak pernah merasa puas dan selalu merasa kurang dengan apa yang dimilikinya “, pungkas Sapto. (ind)
