PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pasca dugaan pembakaran rumah kayu kosong di Jalan Kenari II, Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu. Rumah kosong tersebut kini dibongkar dan dijadikan posko sistem keamanan lingkungan (Siskamling) oleh warga setempat secara swadaya.
“Menyikapi sering terjadinya dugaan pembakaran rumah kosong di Palangka Raya, warga kenari 2, beliang 9 dan garuda sepuluh mendirikan grup siaga lingkungan dengan kekuatan yang ada dan kemandirian,” ungkap penjaga siskamling, Kristian kepada Prokalteng.co pada Rabu, (6/11/2024).
Menurutnya. Warga secara bersama – sama mengumpulkan dana (patungan/iuran) dan membuat pos penjagaan atau pos sistem keamanan lingkungan (siskamling). “Tidak menutup kemungkinan tempat kami bisa menjadi sasaran dugaan pembakaran oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Untuk sistem penjagaan, warga menggunakan jadwal bergantian setiap harinya. Menurutnya, jadwal penjagaan biasanya di sampaikan melalui grup wa keamanan lingkungan.
“Untuk iuran kami kenakan perkartu keluarga adalah Rp 50.000 perbulan. Jika ada warga yang tidak bisa berjaga, maka ia memberikan uang pengganti buat teman yang berjaga. Uang dikelola oleh sekretaris kami,” ujarnya.
Pihaknya merasa trauma pasca dugaan pembakaran rumah kosong di Jalan Kenari II, kota setempat beberapa waktu. “Bayangkan jika kemarin terbakar, ada berapa rumah yang terdampak karena api merembat. Kami meningkatkan kewaspadaan agar kejadian tidak berulang,” ujarnya.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan pemerintah. “Mereka memberikan bantuan seperti gula, teh, kopi untuk kami yang berjaga. Kami tidak bisa bekerja sendiri dan saling mendukung,” ujarnya.
Berharap dugaan pembakaran rumah kosong dapat terungkap, karena warga sekitar merasa resah dan trauma. (jef)