33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tanaman Singkong Belum Berhasil, Kini Food Estate di Gunung Mas Diganti Jagung

GUNUNG MAS, PROKALTENG.CO –  Program strategis nasional Food Estate tanaman singkong yang ada di Gunung Mas ternyata belum membahkan hasil. Kini lahan tersebut, mulai ditanami komoditi lain, yakni jagung.

Tim teknis lapangan dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Tanaman Serealia yang langsung di bawah Kementerian Pertanian, Syarifuddin mengakui bahwa beberapa lahan di kawasan tersebut sudah ditanami jagung. Penanaman jagung ini menurutnya dilakukan sebagai bentuk rehabilitasi lahan.

“Terkait ini, kemarin ada isu apa gitu, artinya Kementerian Pertanian melalui BSIP mencanangkan program (rehabilitasi lahan,red). Bagaimana lah kita buktikan bahwa lahan yang seperti ini bisa lah, dengan teknologi yang bisa masukkan di sini. Sehingga bisa lah dinampakkan bahwa lahan seperti ini bisa ditanami jagung,” ujar Syarifuddin saat diwawancara media, Selasa (5/12).

Baca Juga :  Setiap ada Konflik, Teras Narang: Pemerintah Wajib Hadir Mengatasi

Ia menyebutkan penanaman jagung varietas Lamuru ini sebagai uji coba. Ada 2,3 hektar lahan di blok 65 yang telah ditanami jagung dan yang dalam proses penanaman sekitar empat hektar.

Dia menerangkan jika uji coba tersebut berhasil, maka akan diproyeksikan 100 hektar penanaman jagung.

“Penanaman jagung ini bukan diambil alih oleh Kementerian Pertanian. Namun ada kolaborasi antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Pertahanan,” tegas Syarif.

Syarif juga mengatakan bahwa BSIP datang ke Kalteng sejak bulan September dan mulai pengerjaan penanaman jagung.  Kini jagung tersebut,telah berusia dua bulan dan pada pertengahan Januari 2024 sudah bisa dipanen.

Menurut Syarif, Presiden RI Joko Widodo direncanakan akan turun langsung untuk panen jagung pertama kalinya nanti.

Baca Juga :  Asah Kemampuan Jurnalistik, PWI Gelar Pelatihan Penulisan Opini dan Tajuk

“Kalau tidak ada halangan pada panen nanti, RI 1 akan turun di pertengahan Januari 2024 untuk panen. Alhamdulillah juga dengan kondisi tanah seperti ini, bisa diupayakan dan tumbuh dengan baik,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa lahan yang digarapnya langsung dari Kementerian Pertanian. Namun ia juga menjelaskan bahwa ada lahan yang ditumbuhi jagung, namun dari Kementerian Pertahanan. Seperti yang ada blok G-7d yang dicanangkan 50 hektar akan digarap oleh Kementerian Pertahanan dengan komoditi jagung.

“Wilayah kami ini (Blok 65) itu Kementerian Pertanian. Namun di sana itu (Daerah Blok G-7d) Kementerian Pertahanan. Ada bagian-bagiannya. Jadi kita masing-masing terapkan ilmunya bagaimana caranya beda tapi tujuannya sama,” tegas Syarif.  (hfz/hnd)

GUNUNG MAS, PROKALTENG.CO –  Program strategis nasional Food Estate tanaman singkong yang ada di Gunung Mas ternyata belum membahkan hasil. Kini lahan tersebut, mulai ditanami komoditi lain, yakni jagung.

Tim teknis lapangan dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Tanaman Serealia yang langsung di bawah Kementerian Pertanian, Syarifuddin mengakui bahwa beberapa lahan di kawasan tersebut sudah ditanami jagung. Penanaman jagung ini menurutnya dilakukan sebagai bentuk rehabilitasi lahan.

“Terkait ini, kemarin ada isu apa gitu, artinya Kementerian Pertanian melalui BSIP mencanangkan program (rehabilitasi lahan,red). Bagaimana lah kita buktikan bahwa lahan yang seperti ini bisa lah, dengan teknologi yang bisa masukkan di sini. Sehingga bisa lah dinampakkan bahwa lahan seperti ini bisa ditanami jagung,” ujar Syarifuddin saat diwawancara media, Selasa (5/12).

Baca Juga :  Setiap ada Konflik, Teras Narang: Pemerintah Wajib Hadir Mengatasi

Ia menyebutkan penanaman jagung varietas Lamuru ini sebagai uji coba. Ada 2,3 hektar lahan di blok 65 yang telah ditanami jagung dan yang dalam proses penanaman sekitar empat hektar.

Dia menerangkan jika uji coba tersebut berhasil, maka akan diproyeksikan 100 hektar penanaman jagung.

“Penanaman jagung ini bukan diambil alih oleh Kementerian Pertanian. Namun ada kolaborasi antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Pertahanan,” tegas Syarif.

Syarif juga mengatakan bahwa BSIP datang ke Kalteng sejak bulan September dan mulai pengerjaan penanaman jagung.  Kini jagung tersebut,telah berusia dua bulan dan pada pertengahan Januari 2024 sudah bisa dipanen.

Menurut Syarif, Presiden RI Joko Widodo direncanakan akan turun langsung untuk panen jagung pertama kalinya nanti.

Baca Juga :  Asah Kemampuan Jurnalistik, PWI Gelar Pelatihan Penulisan Opini dan Tajuk

“Kalau tidak ada halangan pada panen nanti, RI 1 akan turun di pertengahan Januari 2024 untuk panen. Alhamdulillah juga dengan kondisi tanah seperti ini, bisa diupayakan dan tumbuh dengan baik,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa lahan yang digarapnya langsung dari Kementerian Pertanian. Namun ia juga menjelaskan bahwa ada lahan yang ditumbuhi jagung, namun dari Kementerian Pertahanan. Seperti yang ada blok G-7d yang dicanangkan 50 hektar akan digarap oleh Kementerian Pertahanan dengan komoditi jagung.

“Wilayah kami ini (Blok 65) itu Kementerian Pertanian. Namun di sana itu (Daerah Blok G-7d) Kementerian Pertahanan. Ada bagian-bagiannya. Jadi kita masing-masing terapkan ilmunya bagaimana caranya beda tapi tujuannya sama,” tegas Syarif.  (hfz/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru