PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Laboratorium Mikrobiologi RSUD Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu mengirimkan empat sampel dari pasien positif Covid-19 ke Laboratorium Litbangkes di Jakarta. Keempat sampel itu berasal dari empat pasien probable Varian Omicron.
Namun hingga saat ini, hasil pemeriksaan atau sequence dari Laboratorium Litbangkes hasilnya belum diterima.
“Masih belum ada kabar dari pusat untuk hasil sequencingnya,” kata Kepala Laboratorium Mikrobiologi RSUD Kota Palangka Raya, dr Mayawati E S Mewo SpMK, Kamis (3/2/2022).
Diakuinya, saat ini RSUD kota masih belum memiliki alat khusus yang mampu mendeteksi virus Covid-19 varian Omicron. Pihaknya dikatakan dr Maya masih memiliki kemungkinan untuk melakukan pengadaan terhadap alat tersebut, tapi memang pihaknya masih memfokuskan dengan yang tersedia di RSUD saat ini.
“Laboratorium kami sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan untuk dapat memeriksakan SGTF (S-gene target failure) sebagai metode baru untuk mendeteksi awal varian Omicron. Kami juga dibantu reagen oleh Litbangkes untuk deteksi Probable Omicron, agar mempercepat deteksi sebelum dikirim ke Litbangkes pusat,” bebernya.
Terpisah, Kepala Humas RSUD Kota dr Hendra Panguntaun menuturkan saat ini di Poli Covid RSUD telah menerima 4 kasus baru Covid-19 pada Rabu (2/2). Keempatnya, lanjur dr Hendra, tengah menjalani isolasi mandiri karena hanya mengalami gejala ringan saja.
“Dari sekian banyak kasus yang ada sepekan terakhir, kami baru menerima pemeriksaan dan menangani 4 pasien. Ada kemungkinan pasien lainnya mendapatkan layanan dari RS lain atau fasilitas laboratorium non faskes yang mengadakan pemeriksaan PCR,” ungkapnya.
Menyikapi tren kenaikan kasus Covid-19 di Kota Palangka Raya serta melihat sebaran varian Omicron secara nasional, pihak RSUD Kota dikatakannya tidak memiliki persiapan khusus karena sejak meredanya gelombang kedua kemarin, pihak RSUD masih tetap menyiagakan layanan Covid-19. Baik pelayanan rawat inap isolasi maupun poli Covid-19 untuk pasien isoman/rawat jalan.
“Ketersediaan obat dan penunjang seperti oksigen pun masih cukup memadai,” pungkasnya.