Site icon Prokalteng

Februari 2020, Masyarakat Desa Relokasi Bisa Nikmati Listrik

februari-2020-masyarakat-desa-relokasi-bisa-nikmati-listrik

KUALA KURUN – Sejak direlokasi pada
akhir tahun 2017 lalu, rumah masyarakat Desa Tumbang Lampahung, Kecamatan Kurun
sampai saat ini belum tersentuh dengan aliran listrik. Keinginan mereka
mendapat pasokan listrik pun segera terwujud.

“Dalam waktu dekat, Desa Tumbang Lampahung akan
mendapat pasokan aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Saat ini,
sedang dalam proses pengerjaan. Targetnya paling lambat Februari tahun 2020
sudah selesai,” ucap Manajer PLN Rayon Kuala Kurun Yudha Prahara Gurun, Senin
(30/12).

Sejauh ini, lanjut dia, pihaknya sedang
mempersiapkan beberapa sarana dan prasarana, agar pasokan listrik kepada
masyarakat Desa Tumbang Lampahung dapat segera terwujud. Di antaranya adalah,
pemasangan tiang dan juga kabel listrik.

”Karena prosesnya itu memerlukan waktu yang tidak
sebentar, kami meminta kepada masyarakat Desa Tumbang Lampahung untuk bersabar.
PLN berupaya agar segera memenuhi pasokan listrik di desa itu,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Tumbang Lampahung
Iden mengatakan, masyarakat desa sangat mendambakan layanan listrik dari PLN
sejak mereka direlokasikan. Selama ini, mereka hanya menggunakan genset sebagai
sumber listrik.

”Untuk mengoperasionalkan genset, mereka
menghabiskan sekitar dua liter Bahan Bakar Minyak (BBM) setiap harinya. Itu pun
hanya digunakan selama beberapa jam pada malam hari,” ujarnya.

Dia menuturkan, layanan listrik dari PLN tentu
sangat didambakan oleh seluruh masyarakat Desa Tumbang Lampahung, karena akan
menghemat pengeluaran mereka untuk memenuhi pasokan terhadap listrik.

”Pada awalnya, Desa Tumbang Lampahung terletak di
sisi ruas jalan Kuala Kurun-Palangka Raya. Namun karena sering terjadi bencana
banjir, desa ini akhirnya direlokasi di ruas jalan Kuala Kurun-Sepang Simin,”
tuturnya.

Dia menambahkan, sejumlah fasilitas umum telah
tersedia di desa tersebut. Dengan masuknya aliran listrik dari PLN, artinya
tersisa fasilitas air bersih yang belum tersedia di desa ini.

”Kalau terkait air bersih, kami sudah berkoordinasi
dengan pihak terkait, dan semoga dapat segera tersedia. Untuk sementara,
masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih dengan menggunakan air sungai,”
pungkasnya. (okt/uni/nto)

Exit mobile version