SUKAMARA
– Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Sukamara berencana ingin mengembangkan besek
berbahan dasar daun purun khas daerah. Wacana ini menyusul banyaknya permintaan
besek bambu pada paringatan hari raya Iduladha 1440 Hijriah beberapa waktu
lalu. Besek bambu kerap digunakan untuk berbagi daging kurban untuk mengganti kantong
plastik.
Kepala
Dinas Lingkungan Hidup Sukamara Rendy Lesmana mengatakan, tahun 2019 ini
pihaknya berencana akan mengembangkan kerajinan besek tersebut dengan bahan dasar
daun purun. Terlebih ketersediaan daun purun di Kabupaten Sukamara cukup
melimpah, sekaligus memperkenalkan serta melestarikan bahan lokal khas daerah.
“Kami
sudah mulai menyosialisasikan melalui surat edaran yang kami sampaikan ke kecamatan-kecamantan,
terkait pengurangan penggunaan sampah plastik di antaranya dengan penggunaan
besek,†ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sukamara Rendy Lesmana, kepada
Kalteng Pos, belum lama ini.
Rendy
menjelaskan, jika memang memungkinkan sesuai dengan ketersediaan bahan lokal
khas daerah, bahan baku yang digunakan berasal dari purun. “Namun kelemahan
pada daun purun adalah bahannya yang lentur, apakah bisa dijadikan besek atau
tidak nanti kami akan coba dahulu, karena bahan purun dikenal juga akan daya
tahannya yang kuat,†jelasnya.
Ditambahkannya,
masyarakat mulai dikenakan untuk membuat kerajinan besek sejak sekarang, dengan
harapan tahun depan ketersediaan besek mampu memenuhi kebutuhan pasar di
Kabupaten Sukamara, terlebih menjelang hari raya Iduladha.
“Karena
tahun ini kami kecolongan, banyak permintaan namun kerena mendadak, akhirnya
tidak bisa memenuhi kebutuhan besek di daerah padahal nilai ekonominya cukup
tinggi,†pungkasnya. (lan/uni/iha/CTK)