KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO-Masyarakat desa atau kelompok tani di wilayah Lamunti (eks transmigrasi), Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas yang berada di sekitar perusahaan perkebunan meminta perhatian dari perusahaan tersebut, salah satunya memberikan pupuk kompos limbah sawit. Perusahaan disebut mulai menghentikan pasokan pupuk kompos limbah sawit gratis bagi masyarakat atau kelompok tani. Hal ini disampaikan, Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kapuas, Patna Wigati.
"Masyarakat meminta, agar perusahaan perkebunan memperhatikan hal tersebut, dan menyalurkan corporate social responsibilitas (CSR), misalnya pupuk kompos limbah sawit gratis," tegas Patna Wigati, Kamis (25/3).
Menurut politikus Partai Nasdem ini, masyarakat di sana memang berpenghasilan sebagai petani. Mereka menanam buah-buahan dan sayuran dan mendapat bantuan pupuk kompos limbah sawit perusahaan. Namun, lanjutnya, setelah hasilnya bagus justru pupuk kompos limbah sawit disetop oleh perusahaan.
"Kami harapkan harusnya perusahaan mendukung dengan beri bantuan, dan membina masyarakat/kelompok tani disana," jelasnya.
Patna menambahkan, pupuk kompos limbah sawit juga banyak diperusahaan. Jadi harusnya tidak masalah diberikan kepada masyarakat untuk mengembangkan sektor pertanian, dan perkebunan. Prosedur pemberian, lanjutnya, ada di perusahaan nantinya, agar masyarakat diberikan pupuk tersebut.
"Tentu itu akan sangat membantu perekonomian warga, bahkan meningkatkan kesejahteraan," tutupnya.
Sementara Warga Desa Rantau Jaya (A5), Ade Achmad Jalaluddin mengakui, adanya keluhan warga khususnya kelompok tani, sebab perusahaan perkebunan disekitar desa menghentikan pasokan pupuk kompos gratis. Sehingga untuk melakukan cocok tanam buahan dan sayuran menjadi kendala, karena tidak ada pupuk kompos limbah sawit.
"Kita meminta warga dapat diberikan kembali pupuk kompos limbah sawit," ucapnya.