28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Paju Epat Miliki Potensi Pengembangan Holtikultura

TAMIANG LAYANG –
Kawasan Kecamatan Paju Epat di Kabupaten Barito Timur memiliki potensi
menjanjikan untuk produksi tanaman holtikultura. Utamanya di dua kawasan,
seperti Murutuwu dan Siong yang sejak tahun 2016 telah menyuplai kebutuhan
daerah sekitarnya.

PPL Dinas Pertanian
Kabupaten Bartim Lukmanul Chakim mengatakan, kawasan Kecamatan Paju Epat
memiliki potensi untuk pengembangan holtikultura. Seperti kacang tanah, cabe,
terong dan bawang daun.

“Produksi
holtikultura untuk memenuhi kebutuhan daerah pada pasar di Tamiang Layang dan
terkadang jika produksi melimpah sampai menyuplai ke Tanjung Tabalong
Kalsel,” ujar Lukman kepada Kalteng
Pos (Grup Kaltengpos.co)
, Minggu (23/2).

Pihak Distan melalui
penyuluh telah melakukan kunjungan dan supervisi terkait pengembangannya. Di sana,
menurut dia, memiliki kawasan yang setidaknya memiliki daya tarik setelah
dikelola kelompok tani binaan.

Baca Juga :  SHD : Kami Berdua Pamit dan Memohon Maaf Selama Menjalankan Tugas dan

Lahan yang semula bisa
dikatakan sebagai lahan tidur dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Misalkan di
Siong yang saat ini telah memiliki satu hektare lahan cabe dan Murutuwu yang
baru mencapai setengah hektare.

“Kita mengharapkan kedua kawasan itu memacu
desa-desa lain untuk mengembangkan holtikultura, karena Bartim memiliki lahan
subur,” tegasnya. (log/ens/dar)

TAMIANG LAYANG –
Kawasan Kecamatan Paju Epat di Kabupaten Barito Timur memiliki potensi
menjanjikan untuk produksi tanaman holtikultura. Utamanya di dua kawasan,
seperti Murutuwu dan Siong yang sejak tahun 2016 telah menyuplai kebutuhan
daerah sekitarnya.

PPL Dinas Pertanian
Kabupaten Bartim Lukmanul Chakim mengatakan, kawasan Kecamatan Paju Epat
memiliki potensi untuk pengembangan holtikultura. Seperti kacang tanah, cabe,
terong dan bawang daun.

“Produksi
holtikultura untuk memenuhi kebutuhan daerah pada pasar di Tamiang Layang dan
terkadang jika produksi melimpah sampai menyuplai ke Tanjung Tabalong
Kalsel,” ujar Lukman kepada Kalteng
Pos (Grup Kaltengpos.co)
, Minggu (23/2).

Pihak Distan melalui
penyuluh telah melakukan kunjungan dan supervisi terkait pengembangannya. Di sana,
menurut dia, memiliki kawasan yang setidaknya memiliki daya tarik setelah
dikelola kelompok tani binaan.

Baca Juga :  SHD : Kami Berdua Pamit dan Memohon Maaf Selama Menjalankan Tugas dan

Lahan yang semula bisa
dikatakan sebagai lahan tidur dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Misalkan di
Siong yang saat ini telah memiliki satu hektare lahan cabe dan Murutuwu yang
baru mencapai setengah hektare.

“Kita mengharapkan kedua kawasan itu memacu
desa-desa lain untuk mengembangkan holtikultura, karena Bartim memiliki lahan
subur,” tegasnya. (log/ens/dar)

Terpopuler

Artikel Terbaru