KUALA PEMBUANG, PROKALTENG.CO – Sebagai upaya dalam memastikan dan melindungi masyarakat dari peredaran produk makanan kedaluwarsa, Polres Seruyan melalui Polsek Seruyan Hilir melakukan monitoring di Pasar Sayur dan Ikan (Saik) Kuala Pembuang, Jum’at (22/3).
Kapolres Seruyan, AKBP Priyo Purwanto melalui Kapolsek Seruyan Hilir, Ipda Robby Sandrajaya mengatakan, selain patroli di pasar, personel pun melakukan pengecekan terhadap harga sembako dan ketersediaan bahan pangan.
“Kegiatan ini juga sebagai antisipasi peredaran bahan makanan yang mengandung zat berbahaya maupun masa kedaluarsa. Perkembangan harga dan stok sembako berdasarkan hasil pendataan yang diperoleh, secara umum harga sembako di Kuala pembuang masih stabil dan normal,” katanya.
Ipda Robby Sandrajaya juga menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mengecek dan memonitor harga, stok ketersediaan sembako dan antisipasi peredaran makanan kedaluarsa atau mengandung zat berbahaya.
“Kegiatan ini akan terus dilakukan untuk memantau fluktuasi harga oleh pedagang dan melindungi konsumen dari peredaran makanan kedaluarsa,” pungkasnya. (ais/hnd)
KUALA PEMBUANG, PROKALTENG.CO – Sebagai upaya dalam memastikan dan melindungi masyarakat dari peredaran produk makanan kedaluwarsa, Polres Seruyan melalui Polsek Seruyan Hilir melakukan monitoring di Pasar Sayur dan Ikan (Saik) Kuala Pembuang, Jum’at (22/3).
Kapolres Seruyan, AKBP Priyo Purwanto melalui Kapolsek Seruyan Hilir, Ipda Robby Sandrajaya mengatakan, selain patroli di pasar, personel pun melakukan pengecekan terhadap harga sembako dan ketersediaan bahan pangan.
“Kegiatan ini juga sebagai antisipasi peredaran bahan makanan yang mengandung zat berbahaya maupun masa kedaluarsa. Perkembangan harga dan stok sembako berdasarkan hasil pendataan yang diperoleh, secara umum harga sembako di Kuala pembuang masih stabil dan normal,” katanya.
Ipda Robby Sandrajaya juga menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mengecek dan memonitor harga, stok ketersediaan sembako dan antisipasi peredaran makanan kedaluarsa atau mengandung zat berbahaya.
“Kegiatan ini akan terus dilakukan untuk memantau fluktuasi harga oleh pedagang dan melindungi konsumen dari peredaran makanan kedaluarsa,” pungkasnya. (ais/hnd)
