KUALA
KAPUAS – Direktur Bank Sampah Induk ‘Sinar Harapan Mulya’ Nana Suryana
menjelaskan, Bank Sampah memiliki peran dalam memberikan sosialisasi kepada
masyarakat terkait tata cara pemilahan sampah bekas sehari-hari, yang kemudian
masyarakat dapat menyerahkan sampah yang sudah terpilah ke Bank Sampah untuk
ditukarkan dengan uang.
“Sampah yang sudah dipilah dan dikumpulkan
masyarakat, dapat diserahkan ke Bank Sampah untuk ditukarkan dengan uang maupun
ditabung. Harapannya dengan ditampungnya pada Bank Sampah ini dapat membantu
dalam mengurangi menumpuknya sampah di tempat pembuangan akhir (TPA),†tutur
Nana.
Untuk
sampah yang ditampung, berjenis sampah plastik, kertas dan ada juga besi-besi
tua yang sudah tidak terpakai dengan harga yang bervariasi per kilogramnya. Mulai
dari Rp1.500 hingga Rp2.000. Sedangkan untuk keanggotaannya, Nana mengungkapkan,
pada Bank Sampah ini terbuka dari seluruh lapisan masyarakat, bahkan ada juga kepala
dinas yang mendaftar sebagai anggota Bank Sampah ini.
“Untuk
pengelolaan sampah ini, kita bekerja sama dengan Tempat Pengelolaan Sampah
Reduce, Rause, Recycle (TPS3R) yang ada di Kabupaten Kapuas, khususnya untuk
proses pencacahan plastik untuk selanjutnya dikirim ke pengumpul besar yang
berada di Pulau Jawa (Surabaya),†katanya.
Berhubung
kondisi masih dalam masa Pandemi Covid-19, Nana Suryana mengungkapkan, Bank
Sampah Induk yang dikelolanya juga terkena dampak, yang mengakibatkan
berkurangnya jumlah sampah yang terkumpul. “Kalau biasanya setiap bulan kami
dapat mengumpulkan sampah hingga maksimal 110 ton, dengan adanya pandemi ini,
sampah yang dapat terkumpul hanya mencapai 60 persen saja,†ujar pria yang pernah meraih penghargaan dari
Bupati Kapuas atas peran sertanya dalam Satgas Program Adipura Tahun 2016-2017.
Lebih
lanjut, Bank Sampah menjadi salah satu metode alternatif pengelolaan sampah
yang efektif, aman, sehat dan ramah lingkungan yang berguna untuk pengoptimalan
pengurangan dan penanganan sampah yang setiap hari semakin bertambah.