SAMPIT – Tidak hanya warga Palangka Raya yang
berburu akar kayu bajakah. Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur juga mulai
ramai berburu akar kayu tersebut. Bahkan warga luar Provinsi Kalimantan Tengah
juga sudah mulai melirik dan pesan kayu yang kabarnya bisa mengobati kanker
payudara itu.
Dalam beberapa minggu terakhir, cukup viral di berbagai media massa
termasuk media sosial tentang bajakah. Karena berdasarkan hasil penelitian tiga
siswa SMAN 2 Palangka Raya, akar kayu bajakah bisa menyembuhkan kanker
payudara.
Sejak saat itu, kayu bajakah mulai diburu orang. Bahkan ada yang menebang
dalam jumlah banyak untuk dijual di pinggir jalan menggunakan mobil pikap serta
dijual bebas di pasar.
Bahkan Pemprov Kalteng berencana untuk membuat regulasi berupa peraturan
gubernur untuk mencegah eksploitasi besar-besaran kayu bajakah itu.
Sementara Bupati Kotim Supian Hadi mengatakan, dengan adanya akar kayu
bajakah yang sudah dikenal dunia itu akan menjadi sebuah keuntungan besar bagi
Kalimantan Tengah, termasuk Kotim. Karena kayu tersebut juga banyak didapati di
daerah pedalaman Kotawaringin Timur.
“Ini merupakan keuntungan besar bagi bumi Kalteng. Karena dunia mulai
memesan akar kayu yang dikenal dapat menyembuhkan penyakit kanker ganas dan
saya berharap ini bisa menjadi pertanian baru bagi masyarakat, khususnya di Kotim,” kata Supian Hadi,
Selasa (20/8).
Menurut bupati, akar kayu bajakah yang sudah dikenal dunia itu untuk
mengobati kanker ganas tidak hanya memberikan sebatas keuntungan. Tapi bisa
lebih dikembangkan lagi. Salah satunya dengan melakukan budi daya tanaman kayu
bajakah. Kkarena harganya sangat menjanjikan untuk usaha baru.
“Saya harapkan bajakah ini bisa dibudidayakan oleh masyarakat
Kabupaten Kotim. Apalagi harganya saat ini sudah luar biasa dan diincar oleh
dunia,” ujarnya.
Bupati dua periode ini juga mengatakan untuk membudidayakan kayu bajakah,
perlu ada koordinasi antara Dinas Pertanian (Distan) Kotim dengan para petani,
baik di tingkat kecamatan, kelurahan dan desa. Sehingga akar kayu tersebut
dapat dibudidayakan oleh masyarakatnya.
“Saya akan mengimbau Dinas Pertanian untuk melakukan koordinasi dengan
para petani, bagaimana cara ke depannya bisa membudidayakan akar kayu bajakah
ini atau yang disebut orang Sampit pohon kelawet,” ungkapnya.
Terkait adanya penerapan aturan, yang melarang pengiriman kayu tersebut ke
luar Kalteng, Ketua LSM Bongkar Audi Valen mengatakan rancangan peraturan
larangan pengiriman kayu bajakah itu harus ada pengecualian. Khususnya
pengecualian bagi warga Kalteng sendiri yang kebetulan berobat keluar daerah
yang sangat memerlukan pengobatan alternatif tersebut.
“Yang jadi pertanyaan, bagaimana kalau ada saudara kita yang kebetulan
kena penyakit ganas yang mematikan (kanker) tersebut sedang berobat di Pulau
Jawa. Sedangkan kita memerlukan obat alternatif tersebut segera sampai di sana
untuk menolong nyawanya yang sedang sekarat. Apakah juga tidak boleh kita
mengirimnya. Maka dari itu harus ada pengecualian,” tegasnya.
Menurut Audi, larangan pengiriman ke luar Kalteng kayu bajakah itu adalah
pengiriman berskala besar, yang bisa bikin punahnya tanaman langka tersebut.
Kalau hanya untuk obat keluarga sendiri masa harus dilarang.
“Saya berharap pihak yang berwenang yang akan menerapkan aturan tidak
bolehnya pengiriman dapat punya pertimbangan terkait aturan tidak bolehnya
mengirim akar tersebut ke luar daerah,” harapnya. (bah/ens/ctk/nto)