25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Rp98 Miliar untuk Penanganan Covid-19

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
menggelontorkan anggaran Rp 98 miliar untuk pencegahan dan penanganan Covid-19 Tahun
2021. Rp 21 miliar dari Dana Desa dan Rp 77 miliar dari Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD).

“Kalau untuk dana
penanganan Covid-19 kita tidak ada masalah. Saya minta Satgas penanganan
Covid-19 untuk terus gencar melakukan berbagai upaya pencegahan Covid-19 dan
menyelesaikan target vaksinasi,” kata Bupati Kotim H Halikinnor, Kamis (20/5).

Target vaksinasi Kotim
ada 30 ribu. Yang sudah divaksin ada 20 ribu. Artinya masih kurang 10 ribuan.
“Sebenarnya kita masih punya vaksin 8 ribu tapi kemarin oleh Dinkes tidak
langsung dihabiskan,” ungkap bupati.

Baca Juga :  Jam Belajar PTM akan Ditambah

Hal itu disebabkan, lanjutnya,
karena Dinkes Kotim khawatir jika vaksin yang ada langsung dihabiskan, droping
vaksin dari provinsi terlambat datang. Sementara jika vaksin tersebut pada
dosis satu telah diberikan maka setelah 14 hari harus kembali divaksin untuk
dosis dua. Jika tidak diberikan maka pemberian vaksin dapat dikatakan gagal.

“Kita kekurangan
vaksin, karena penduduk kita terbesar se Kalteng. Seharusnya bagian vaksin kita
yang terbesar. Makanya agar vaksinasi dapat berjalan dengan baik pihaknya
mengatur seperti itu untuk antisipasi,” ungkap bupati.

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
menggelontorkan anggaran Rp 98 miliar untuk pencegahan dan penanganan Covid-19 Tahun
2021. Rp 21 miliar dari Dana Desa dan Rp 77 miliar dari Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD).

“Kalau untuk dana
penanganan Covid-19 kita tidak ada masalah. Saya minta Satgas penanganan
Covid-19 untuk terus gencar melakukan berbagai upaya pencegahan Covid-19 dan
menyelesaikan target vaksinasi,” kata Bupati Kotim H Halikinnor, Kamis (20/5).

Target vaksinasi Kotim
ada 30 ribu. Yang sudah divaksin ada 20 ribu. Artinya masih kurang 10 ribuan.
“Sebenarnya kita masih punya vaksin 8 ribu tapi kemarin oleh Dinkes tidak
langsung dihabiskan,” ungkap bupati.

Baca Juga :  Jam Belajar PTM akan Ditambah

Hal itu disebabkan, lanjutnya,
karena Dinkes Kotim khawatir jika vaksin yang ada langsung dihabiskan, droping
vaksin dari provinsi terlambat datang. Sementara jika vaksin tersebut pada
dosis satu telah diberikan maka setelah 14 hari harus kembali divaksin untuk
dosis dua. Jika tidak diberikan maka pemberian vaksin dapat dikatakan gagal.

“Kita kekurangan
vaksin, karena penduduk kita terbesar se Kalteng. Seharusnya bagian vaksin kita
yang terbesar. Makanya agar vaksinasi dapat berjalan dengan baik pihaknya
mengatur seperti itu untuk antisipasi,” ungkap bupati.

Terpopuler

Artikel Terbaru