PANGKALAN BUN – Arus mudik jelang lebaran mulai memadati Pelabuhan
Panglima Utar Kecamatan Kumai Kotawaringin Barat. Para penumpang baik tujuan Pulau
Jawa, yakni Semarang dan Surabaya mulai memadati terminal untuk kembali ke
kampung halamannya.
Ribuan penumpang itu akan
diangkut dengan sejumlah kapal laut milik PT Pelni maupun PT Darma Lautan Utama
(DLU).
Menyikapi semakin padatnya arus
mudik ini, Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah meminta agar operator kapal
hendaknya bisa menaati aturan yang ada. Salah satunya agar bisa memberikan
jumlah kuota yang telah ditentukan. Mengingat dengan jumlah penumpang kapal
apabila melebih kapasitas alan sangat berbahaya.
Untuk itu aparat penegak hukum
hendaknya bisa melakukan pengawasan dan antisipasi. “Kami yakin operator
kapal bisa menaati aturan agar kapasitas penumpang benar-benar dapat
diperhatikan. Supaya nantinya tidak terjadi permasalahan,” katanya di Pangkalan
Bun, Selasa (21/5/2019).
Sementara itu Pimpinan Cabang PT DLU
Kumai, Firman menyatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan dan
kemudahan bagi para penumpang dengan tanpa mengenyampingkan prioritas
keselematan.
Dia juga menegaskan, dalam
penjualan tiket, pihaknya mengacu pada kapasitas kapal. “Misalnya seperti KM Kirana,
ada yang kapasitasnya 713 hingga 800 orang. Tentunya penjualan tiket
menyesuaikan dengan kapasitas itu,†ujarnya.
Sedangkan Kepala Pelni Kobar
Iswanto, pihaknya sampai saat ini belum memberangkatkan para penumpang yang
akan mudik. Karena jadwal yang ditentukan adalah H-15.
Pelni sendiri menyediakan
sebanyak tujuh kapal yang akan melayani rute Kumai-Semarang dan Kumai Surabaya
begitu sebaliknya. Nantinya untuk jumlah kuota sendiri sudah ditentukan dan mengikuti
aturan yang ditentukan.
“Kami juga mengimbau agar
para pemudik bisa beli tiket jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Semua sudah
menggunakan sistem online,”ujarnya.(son/OL/nto)