Site icon Prokalteng

Saatnya Masyarakat Ikut Terlibat Cegah Covid-19, Begini Caranya

saatnya-masyarakat-ikut-terlibat-cegah-covid-19-begini-caranya

NANGA BULIK-Pemerintah daerah, baik
tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota di Kalteng sudah mengambil langkah
besar dalam penanganan dan penanggulangan pandemi Coronavirus Desease 2019
(Covid-19), meski belum ada kasus warga yang positif.

Mulai dari menetapkan status siaga hingga siaga
darurat, meliburkan sekolah dan aparatur sipil negara (ASN). Kebijakan
tersebut diambil agar masyarakat tidak berkumpul dan melakukan kontak langsung,
sehingga potensi penyebaran Covid-19 berkurang.

Kini, saatnya masyarakat terlibat. Ikut membantu
upaya pemerintah. Libur bukan untuk berwisata, tetapi untuk saling menjaga
sesama. Dukungan dan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan ini sangat
penting. Jika masyarakat abai, usaha dan kebijakan pemerintah pun jadi tak bisa
berjalan efektif.

Per Kamis (19/3) jumlah warga Indonesia yang positif
Covid-19 sudah mencapai 309 orang. Jumlahnya naik signifikan, sehari
sebelumnya, Rabu (18/3) hanya 227 kasus. Sementara 25 orang meninggal dunia
akibat Covid-19 dan yang sembuh hanya 15 orang.

Untuk itu, Direktur RSUD Lamandau dr Ning Agustina
mengajak seluruh masyarakat khususnya warga Lamandau selama dua pekan ke depan
menjaga jarak dan menjauhi kerumunan atau gerakan social distancing. Pemkab Lamandau sendiri sudah menetapkan status
siaga untuk wilayah Lamandau meski belum ada yang positif Covid di Lamandau.

“Saat Lamandau dalam status siaga. Masyarakat jangan
berkumpul-berkumpul dalam jumlah banyak dan menghindari kerumunan massa,” ujar Ning Agustina kepada Kalteng Pos, Kamis (19/3).

Jika terpaksa, lanjut dr Ning, direkomendasikan
untuk memberi jarak minimal 1,5 meter dari orang lain sebagai bentuk pencegahan
penyebaran. Masyarakat juga diminta menjaga kebersihan diri sendiri dan
keluarga serta makan makanan yang bergizi.

“Seandainya pun terpaksa harus berkumpul, jarak
dari 1 orang ke orang lain minimal 1,5 meter,” jelasnya.

Pihaknya menyarankan agar warga memilih berdiam di
rumah, sembari terus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Serta, mengawasi
anaknya dari kontak dengan orang lain.

“Sementara waktu, lebih aman kalau di rumah
masing-masing dengan tetap terus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Awasi anak-anak
karena dikhawatirkan main jauh dari rumah yang kita tidak tahu dengan siapa dia
melakukan kontak,” ungkapnya.

Saat di rumah, lanjutnya, penting untuk diingat agar
menginformasikan kepada anggota keluarga untuk selalu cuci tangan dengan sabun
dan ganti baju usai dari luar rumah. Mandi juga disarankan.

“Berikan pengarahan kepada anggota keluarga
saat masuk dan keluar rumah harus cuci tangan, juga mengganti baju yang kita
pakai saat keluar rumah tadi,” pungkasnya. 

Exit mobile version