32.9 C
Jakarta
Sunday, October 6, 2024

Petani Dipacu Bercocok Tanam Berorientasi Teknologi

MUARA TEWEH- Pelarangan
membakar sudah menjadi problem yang sering dibicarakan kalangan masyarakat,
khususnya para peladang. Oleh karena itu, untuk menjawab permasalahan tersebut,
solusi yang ditawarkan dari Dinas Pertanian Kabupaten Batara ialah untuk
beralih ke penggunaan teknologi.

“Jadi kita
berharap petani di Batara ini terus memacu teknologi bercocok tanam dengan
tidak lagi berharap dengan kadar alam, tetapi 
sudah berorientasi teknologi. Oleh karena itu, kami melakukan pelatihan
di Desa Rimba Sari untuk pengoperasian alat alsintan,” kata Kadis
Pertanian Kabupaten Batara, Ir Setia Budi, Minggu (19/1).

Pelatihan tematik
operator alsintan untuk memberi pengetahuan dan keterampilan kepada petani
khususnya kelompok unit pengelola jasa alsintan (UPJA). Pelatihan itupun
dilaksanakan selama dua hari, di Desa Rimba Sari, Kecamatan Teweh Tengah.

Baca Juga :  Kasus Stunting di Kotim Tertinggi di Kalteng

Kadis Pertanian Batara
Ir Setia Budi menjelaskan, pelatihan ini dimaksudkan untuk memberi pengetahuan
dan keterampilan bagi petani khususnya operator alsintan.

Agar bisa
mengoperasikan alat bantuan pemerintah tersebut secara baik dan benar, serta
memiliki pengetahuan mengoperasikan alat tersebut,” terangnya.

Pembelajaran tematik
ini sendiri dimaksudkan untuk memberi pengetahuan mengoperasionalkan sesuai
dengan kondisi tanah, dan juga merawat alat tersebut. Sebab, di dalam sistem
budi daya pertanian, khususnya komodoti tanaman pangan pengolahan tanah
merupakan satu keharusan untuk memperoleh produksi yang optimal dan
menguntungkan.

“Ini kita harapkan
kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Batara, khususnya bagi para
peladang yang bercocok tanam. Tidak lagi berharap dengan kadar alam, tetapi
sudah berorientasi ke teknologi,” pungkasnya. (adl/ram)

Baca Juga :  Pemkab Bartim Jadikan Rusunawa sebagai Tempat Isolasi Covid-19

MUARA TEWEH- Pelarangan
membakar sudah menjadi problem yang sering dibicarakan kalangan masyarakat,
khususnya para peladang. Oleh karena itu, untuk menjawab permasalahan tersebut,
solusi yang ditawarkan dari Dinas Pertanian Kabupaten Batara ialah untuk
beralih ke penggunaan teknologi.

“Jadi kita
berharap petani di Batara ini terus memacu teknologi bercocok tanam dengan
tidak lagi berharap dengan kadar alam, tetapi 
sudah berorientasi teknologi. Oleh karena itu, kami melakukan pelatihan
di Desa Rimba Sari untuk pengoperasian alat alsintan,” kata Kadis
Pertanian Kabupaten Batara, Ir Setia Budi, Minggu (19/1).

Pelatihan tematik
operator alsintan untuk memberi pengetahuan dan keterampilan kepada petani
khususnya kelompok unit pengelola jasa alsintan (UPJA). Pelatihan itupun
dilaksanakan selama dua hari, di Desa Rimba Sari, Kecamatan Teweh Tengah.

Baca Juga :  Kasus Stunting di Kotim Tertinggi di Kalteng

Kadis Pertanian Batara
Ir Setia Budi menjelaskan, pelatihan ini dimaksudkan untuk memberi pengetahuan
dan keterampilan bagi petani khususnya operator alsintan.

Agar bisa
mengoperasikan alat bantuan pemerintah tersebut secara baik dan benar, serta
memiliki pengetahuan mengoperasikan alat tersebut,” terangnya.

Pembelajaran tematik
ini sendiri dimaksudkan untuk memberi pengetahuan mengoperasionalkan sesuai
dengan kondisi tanah, dan juga merawat alat tersebut. Sebab, di dalam sistem
budi daya pertanian, khususnya komodoti tanaman pangan pengolahan tanah
merupakan satu keharusan untuk memperoleh produksi yang optimal dan
menguntungkan.

“Ini kita harapkan
kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Batara, khususnya bagi para
peladang yang bercocok tanam. Tidak lagi berharap dengan kadar alam, tetapi
sudah berorientasi ke teknologi,” pungkasnya. (adl/ram)

Baca Juga :  Pemkab Bartim Jadikan Rusunawa sebagai Tempat Isolasi Covid-19

Terpopuler

Artikel Terbaru