SAMPIT, PROKALTENG.CO – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Khairiah Halikinnor melantik sembilan Ketua TP-PKK Kecamatan yang ada di daerah ini, setelah adanya pergeseran jabatan beberapa waktu lalu.
"Hari ini saya melantik pengurus TP-PKK sembilan kecamatan, yaitu TP-PKK Kecamatan Baamang, Seranau, Mentaya Hilir Utara, Pulau Hanaut, Kota Besi, Cempaga, Antang Kalang, Tualan Hulu dan Mentaya Hulu, pelantikan ini dilakukan agar dapat mereka dapat bekerja maksimal," kata Khairiah Halikinnor usai pelantikan yang dilaksanakan di rumah jabatan Bupati, Senin (18/10).
Dirinya meminta seluruh pengurus dan kader TP-PKK di semua tingkatan di Kabupaten Kotim dapat mengoptimalkan agar dapat membantu pemerintah daerah dalam rangka menekan angka stunting. Berdasarkan hasil rapat koordinasi tingkat nasional tahun 2021, masalah yang menjadi fokus program tahun ini adalah masalah stunting, yaitu masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi kurang dalam waktu lama sehingga menghambat tumbuh kembang anak.
"Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan, maka pemerintah daerah sangat serius menangani kasus ini karena kasus stunting di Kabupaten kotim merupakan yang tertinggi di Kalimantan Tengah," ujar Khairiah.
Ia juga meminta TP-PKK harus mengambil bagian untuk membantu pemerintah dalam mengatasi penyakit gagal tumbuh tersebut. Untuk itu kepada seluruh pengurus dan kader PKK dapat membantu dengan melaksanakan kegiatan penanganan stunting di wilayah masing-masing. Dan dapat menjalankan 10 program pokok PKK baik ditingkat kecamatan, kelurahan, dan desa.
"Sebagai istri camat sekaligus Ketua TP-PKK di kecamatan, saya harapkan dapat mendedikasikan diri dengan maksimal untuk membantu pemerintah dalam menjalankan upaya-upaya mengatasi stunting di wilayahnya," ucap Khairiah.
Sementara Bupati Halikinnor mengatakan Kabupaten Kotim telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai salah satu kabupaten lokus penanganan stunting dengan angka yang cukup tinggi yaitu 48,84 persen, tertinggi di Kalteng, dan berdasarkan prevalensi sebaran stunting di Kabupaten Kotim tanggal 27 agustus 2021 didaerah ini sebesar 22 persen menurun 5 persen dari 27 persen per 31 Desember 2020.